Anak yang berasal dari generasi 80-90 an lebih memiliki banyak pengalaman menyenangkan daripada anak generasi sekarang. Dan tentu saja anak dari generasi 80-90an benar-benar paham keterkaitan antara kerupuk, sandal rusak, botol bekas, juga mainan anak-anak.
Sebab kerupuk tersebut dulu begitu digemari oleh kebanyakan anak-anak. Untuk mendapatkannya pun tidak harus dengan membeli. Cukup mencari rosokan atau barang bekas untuk ditukarkan dengan kerupuk. Ketika tukang rosok lewat baik dengan sepeda atau dengan pikulan sambil teriak, "rosok rosok, ndalepok, dsb", kami sebagai anak dari generasi tersebut langsung berebut mencari barang bekas sekitar.
Tidak jarang, kami sengaja merusak barang yang sudah tidak dipakai demi mendapatkan kerupuk tersebut. Kalau penulis sendiri, ketika tukang rosok datang langsung lari ke kebun berebut barang bekas dengan teman lain.
Selain bisa ditukar dengan kerupuk, barang bekas yang kami kumpulkan juga bisa ditukarkan dengan mainan. Tapi tidak semua tukang rosok membawa mainan. Kebanyakan membawa kerupuk rosok tersebut.