Alur kehidupan setiap orang memang tidak selalu sama, karena faktor keadaan, pola pikir, juga takdir, sering membuat seseorang harus menjalani alur kehidupan yang tidak umum seperti lainnya. Misalnya saja sebagai kakak harus rela melihat kenyataan bahwa adiknya tunangan lebih dulu, sedangkan sang kakak sendiri malah menyandang status jomblo. Jangankan rencana untuk "menyusul" sang adik, gambaran calon saja belum ada sama sekali.
Kejadian seperti ini sebenarnya banyak terjadi meskipun dianggap tidak begitu umum. Dan dari kejadian tersebut, muncul beberapa dampak jika adik yang tunangan duluan sementara kakaknya masih jomblo.
1. Pasti ada yang membahas tentang status hubungan kakaknya meski cuma sekedar obrolan kosong. Di sela sela waktu akan ada yang membahas topik tersebut meskipun hanya dibelakang sang kakak, bahkan pada beberapa keadaan ada yang berani membahas terang-terangan didepan sang kakak.
2. Meskipun tidak ada niat untuk menuntut, obrolan keluarga tentang pasangan hidup bisa membuat sang kakak merasa dituntut. Sehingga kadang sang kakak merasa risih jika sampai dia merasa dituntut untuk segera menyusul adiknya.
3. Alam bawah sadar sang kakak tergiring untuk mencari pasangan dalam waktu dekat, hal itu tetap akan dirasakan meskipun dalam kenyataan tidak selalu dilaksanakan, atau meskipun tidak ada niat untuk segera tunangan atau menikah.
4. Tunangan dan kemudian menikah akan menjadi salah satu daftar cita-cita sang kakak. Jika sebelumnya tidak ada pikiran untuk itu, setelah itu bisa saja dipertimbangkan kembali.
5. Jika sang kakak menjadi ambisius untuk segera menemukan jodoh, cenderung kurang selektif dalam memilih. Banyak faktor yang diabaikan dalam memilih, karena yang terpenting ada sosok mendekati kriteria dan siap untuk seriusan.
6. Pandangan masyarakat pun seolah menunjukkan tuntutan bagi sang kakak untuk segera melakukan hal yang sama. Minimal menunjukkan ada tanda-tanda sudah ada calon pendamping hidup. Maka jangan heran jika ada adik lamaran, kemudian sang kakak menunjukkan kesan seolah sudah ada gandengan meski sebenarnya jomblo.
7. Untuk soal pacaran, sang kakak tidak lagi fokus untuk sekedar jalan-jalan, senang-senang, atau hanya sekedar status. Fokusnya adalah mencari pasangan untuk serius, kemudian serius, dan akhirnya serius.
8. Kepercayaan diri sang kakak bisa berkurang terutama jika berkumpul dengan tetangga tukang bully. Lebih baik menyingkir daripada jadi bahan bullyan. Kecuali untuk hal-hal yang mengharuskan untuk berkumpul.
9. Apapun kondisinya, sang kakak tetap akan merasa sedikit risih ketika adik tunangan lebih dulu. Meskipun tidak tahu apa penyebabnya.
10. Untuk pihak orang tua, tentu berharap pada sang kakak untuk mempersiapkan diri kemudian mengikuti jejak sang adik agar tidak terlalu lama jomblo. Sebab hal ini juga dikhawatirkan menciptakan hal yang tidak diinginkan.
Tapi meski begitu, pada intinya siapapun yang lebih dulu, itu bukan masalah. Entah adik atau kakak yang lebih dulu, semua sudah ada yang atur. Harus yakin bahwa setiap manusia punya alur kehidupannya sendiri. Tidak ada istilah terlambat karena semua memiliki fase kehidupan masing-masing. Yang penting tetap berusaha tidak cuma ao ao saja.