"Hey bro, dirumah gak. Otw ya", sebuah pesan singkat yang kita kirimkan pada teman ketika punya maksud berkunjung ke rumahnya. Suasana di rumah asyik, obrolan nyambung, dan orangnya juga santai. Tapi kita tetap harus memperhatikan etika jika berkunjung ke rumahnya. Sebab mood seseorang, kondisi, dan masih banyak hal lain yang bisa membuatnya merasa tidak berkenan dikunjungi. Lebih jelas, inilah etika ketika berkunjung ke rumah teman bahkan sahabat.
1. Berikan kabar lebih dulu
Ini sangat perlu, seperti yang sudah dijelaskan bahwa kondisi dan suasana hati tidak selalu sama. Jika memaksakan berkunjung dan dia tidak berkenan, bisa saja dia malah merasa tidak nyaman. Tanyakan lebih dulu, dan kalau bisa sampaikan ada keperluan tertentu meskipun itu cuma alibi saja. Sebab sejatinya hanya ingin sekedar bersilaturahmi.
2. Jangan terlalu sering, karena bisa saja dia sedang tidak ingin dikunjungi
Ada kondisi dimana dia butuh waktu sendiri, tidak ingin berinteraksi dengan siapapun. Kita juga harus mengerti kondisi ini demi menghargainya. Jangan sampai suasana jadi tidak nyaman untuk dia bahkan untuk dirimu sendiri.
3. Perhatikan kondisi, apakah dia sedang mengerjakan sesuatu atau tidak
Sebagai seorang teman, kadang harus meninggalkan suatu pekerjaan demi menghargai teman yang datang. Bahkan kalaupun tidak masalah jika ditinggal, tetap saja konsentrasi tidak maksimal. Maka jadi teman harus peka, jika sepertinya dia sedang sibuk maka jangan terlalu lama disana.
4. Hargai area pribadinya, pada beberapa kondisi jika perlu minta izin lebih dulu
Meskipun sudah sangat akrab, bukan berarti bebas mengakses area seluruhnya dalam rumah. Kita tetap harus meminta izin ketika ingin menggunakan beberapa fasilitas dalam rumahnya. Misalnya saja ke toilet atau area lain karena ada sesuatu yang perlu dilakukan.
5. Hindari tempat yang kemungkinan besar digunakan untuk menyimpan barang berharga
Ini pengalaman pribadi, dimana saya tidak sengaja sering melewati area yang digunakan untuk menyimpan barang berharga. Ketika terjadi kehilangan, tentu bisa ditebak kecurigaan mengarah pada siapa. Dan karena itu sekarang trauma dengan masalah ini. Jadi pelajaran, agar kita tidak terlalu sering berada pada posisi berbahaya ini.
6. Tanyakan apakah dia ada rencana untuk pergi atau tidak
Setibanya disana atau sebelum kesana, tanyakan dulu apakah dia punya acara untuk pergi atau tidak. Jangan sampai dia merasa takut untuk pergi seketika karena beresiko menyinggung perasaan kita. Kita yang harus sadar diri lebih dulu.
7. Jika keadaan memaksa untuk menginap, pastikan bahwa kita tidak terlalu merepotkan
Menginap memang cenderung membuat kita mendapatkan pelayanan ekstra darinya. Karena kita tidak bisa begitu saja mengambil ini itu untuk keperluan menginap. Apa yang dia berikan, hargai dan jangan banyak permintaan hanya untuk membuat diri kita merasa lebih nyaman.
8. Teman juga punya privasi, meskipun kalian sudah sangat dekat
Tidak perlu memaksa dia untuk menceritakan semua masalah pribadinya, terutama ketika kita melihat ada indikasi terjadi masalah dalam rumahnya. Dia juga punya privasi yang tidak perlu kita ketahui semuanya. Biarkan jika dia bercerita dengan sendirinya.
9. Segera pamit jika terlihat ada masalah yang sedang terjadi dalam keluarganya
Tiba-tiba orang tuanya berkata dengan nada ketus, atau mungkin jika sudah menikah istrinya memberikan kode tertentu. Dan itu cukup menjadi isyarat bagi kita bahwa sedang ada masalah. Jangan bertanya dan kalau bisa segera pamit seolah-olah tidak tahu apa yang terjadi.
10. Jaga diri dari tindakan negatif, jangan memberikan citra buruk terhadap para tetangga
Tertawa terlalu keras, berbicara kencang, dan sebagainya sebaiknya dihindari. Jaga kesopanan terhadap lingkungan sekitar. Jangan menunjukkan kesombongan kepada para tetangga sebab itu bisa mempengaruhi nama baik keluarga teman kita.