Kita menilai orang baik karena kesan yang dia ciptakan. Kita juga bisa menilai orang jahat karena kesan yang diciptakan. Ya, semua itu bisa di rekayasa dengan sikap pura-pura. Bahkan kita sendiri pun sering melakukan hal yang sama.
Apalagi dengan orang yang baru kenal, ada kepentingan, tentunya akan menunjukkan sikap sebaik mungkin. Tapi pada beberapa kondisi, watak asli seseorang itu bisa kelihatan. Sehingga orang lain akan tahu sifat asli yang sebenarnya. Dan inilah beberapa kondisi yang bisa memperlihatkan watak asli seseorang.
1. Saat benar-benar marah dengan orang lain
Kamu punya teman yang terlihat sabar, tapi akhirnya dia punya masalah dengan teman yang lain. Ketika dia benar-benar marah maka itulah watak aslinya. Misalnya kamu melihat dia merusak barang, melempar sesuatu, berkata kasar, atau mungkin cuma diam.
2. Saat membicarakan orang yang tidak disukai
Kamu tentu bisa dong menilai dia itu seperti apa, ketika membicarakan orang yang tidak disukai. Kalau masalah sepele sering diangkat dan dijadikan bahan untuk membuat kamu ikut tidak menyukai orang yang tidak dia suka, maka itulah watak aslinya. Dan hati-hati saja karena dia bisa melakukan hal serupa dibelakangmu jika mulai tidak menyukaimu.
3. Ketika terlibat urusan keuangan
Jika sudah menyangkut masalah uang, maka semua akan kelihatan belangnya. Yang pada dasarnya serakah, akan berusaha mendapatkan lebih banyak dari yang lain. Yang dasarnya tidak beres, biasanya suka bermasalah dengan hutang atau pembagian, juga masalah lain yang diawali oleh uang.
4. Ketika punya kekuasaan
Orang yang punya kekuasaan cenderung berbuat seenaknya sendiri. Jika dia sering membuat keputusan untuk kepentingan diri sendiri dan mengorbankan lebih banyak orang, maka itulah sifat aslinya yang sebenarnya.
5. Kita sudah merasa banyak memberikan kontribusi pada hidup seseorang
Istilahnya ketika sudah merasa banyak memberi, dan orang yang diberi tampak lebih menghormati. Biasanya setelah itu akan berani mengkritik, meminta, bahkan menuntut. Dan juga tidak segan untuk memarahi karena merasa berhak untuk itu. Dalam hati kecil berkata "Aku sudah memberikan banyak untukmu", "Tanpa aku kamu tidak akan mendapatkan semua ini".
6. Ketika dalam kondisi terdesak
Dibawah todongan, dibawah ancaman, atau sedang diinterogasi karena kesalahan. Biasanya saat inilah watak asli seseorang terlihat. Tidak lagi memikirkan orang lain yang penting diri sendiri selamat. Bahkan kadang rela mengorbankan orang yang tidak bersalah demi keselamatan dirinya sendiri. Misalnya lebih memilih menuduh orang lain asal dirinya selamat.
7. Saat dimintai bantuan sedikit sulit secara tiba-tiba
"Bro aku kehujanan nih, tolong jemput ya. Cuma 10 KM dari rumahmu". Mungkin ada yang bersedia, ada juga yang cari alasan untuk menolak. Tapi meskipun dengan orang yang dihormati, kebanyakan beralasan sedang sibuk dan tidak bisa ditinggalkan. Bahkan jika cuma sebuah pesan, tidak dibaca seolah-olah tidak sadar ada pesan masuk.