Yang sudah tidak asing dengan e-commerce terbesar di Indonesia, tentunya menyadari adanya fitur pemberian nilai. Setiap pembeli akan memberikan nilai dengan bintang (umumnya dari 1 sampai 5), semakin banyak semakin bagus. Sehingga ketika pembeli merasa puas, cenderung memberikan nilai 5 disertai komentar. Tapi kalau kecewa cenderung memberikan nilai sampai 1 beserta komentar tentang kekecewaannya. Dari itu, inilah pemberian nilai yang bikin tepuk jidat, melongo, bahkan mungkin membuat kita mangap.
Kalau pada dasarnya orang itu jahat, mau diberikan kebaikan maksimal juga tetap akan berbuat yang merugikan orang lain
Kalau kurirnya jelek bukan berarti menyalahkan penjual. Kan kurir diukur dari kinerja bukan dari ganteng tidaknya.
Inilah yang terjadi jika masalah pribadi dibawah kemana-mana
Curcol kayaknya, suami selingkuh tidak bisa membuktikan akhirnya curhat sekalian memberi penilaian.
Bercanda kali ya, emang mungkin penjual akan mengirimkan orangnya. Pembeli pasti tahu dan komentar itu hanyalah iseng belaka. Iseng yang bisa memberi pengaruh buruk kepada penjual.