Jika sampai ada wanita yang di poligami, yang ribut justru wanita lain yang mengetahui kejadian tersebut. Padahal para wanita yang ribut tersebut tidak mengalami keadaan yang sama. Kebanyakan mengisi posisi menjadi istri satu-satunya, bahkan ada yang belum pernah menikah sama sekali.
Tapi kenapa mereka malah ribut sendiri ketika ada wanita di poligami. Padahal wanita yang di poligami justru anteng anteng saja. Tidak menunjukkan masalah yang berarti dan justru menunjukkan "kesan" bahagia.
Kita tidak perlu berdebat mengenai benar atau salah tentang poligami sesuai opini masing-masing. Sebab kita hanya akan membahas penyebab wanita lainnya justru ribut sendiri ketika ada satu wanita yang dipoligami, terutama jika kisahnya sampai viral.
1. Karena mereka merasakan gejolak sesuai dengan perasaan sendiri, dengan membayangkan saja seolah bisa merasakan kondisi yang sedang tidak mereka alami. Ada gambaran bagaimana sakitnya di poligami, rasa cemburu yang harus di tahan, sulitnya membayangkan ketika harus sendirian ketika suami sedang dengan yang lainnya, dan masih banyak lagi. Ketika ada kisah wanita di poligami, mereka seolah diperlihatkan sesuatu yang memancing reaksi. Dan itu membuat mereka seketika membayangkan berbagai perasaan negatif jika dipoligami dari versi pikiran masing-masing.
2. Kalau tidak di hujat, tidak dikutuk, dan memilih diam saja, maka poligami semakin lama akan semakin dianggap wajar. Akan semakin banyak pria yang berusaha mengikuti karena poligami secara awam banyak menawarkan kesenangan bagi para suami. Sehingga tidak menutup kemungkinan banyak pria yang sebenarnya tidak mampu, berusaha menunjukkan kesan mampu untuk ikut melakukannya. Dampak jangka panjangnya, poligami bisa menjadi sebuah trend yang akan diikuti banyak pria.
3. Dampak atas semua itu, akhirnya ada resiko suami memiliki pemikiran yang sama. Kekhawatiran para wanita tersebut tentu akan bertambah jika melihat kondisi suami, memang berpotensi bisa melakukan hal tersebut. Atau bagi yang belum menikah, khawatir jika suami nantinya punya angan-angan seperti itu.
4. Mereka yang ribut, cenderung melawan kondisi itu dengan opini agar semakin banyak pihak yang menilai bahwa poligami itu tidak baik. Semakin banyak yang menilai bahwa poligami itu buruk, maka semakin banyak juga yang tidak setuju. Dan akan menjadi kepuasan bagi mereka yang tidak setuju, jika sampai ada kebijakan larangan poligami, dan hal itulah yang mungkin sedang diperjuangkan.
5. Karena mereka pada dasarnya tidak pernah bisa menerima yang namanya poligami. Akan banyak hal untuk membantah semua itu. Misalnya jika karena ibadah, bukankah masih sangat banyak hal lain jika punya niat untuk ibadah. Atau jika urusan kriteria pria yang memenuhi syarat, akan banyak pria yang sebenarnya tidak layak tapi menunjukkan kesan seolah layak. Dan tentu masih banyak hal lainnya lagi.
Yang jelas masalah poligami ini pasti akan menciptakan pro dan kontra. Tidak akan pernah ditemui jalan tengah. Mereka yang setuju akan bertahan pada dasar-dasar yang sudah mereka miliki, dan mereka yang tidak setuju juga akan melakukan hal yang sama untuk mematahkannya.
Baca juga: Saya pria tapi tidak setuju poligami