Berkunjung ke suatu layanan jasa, menjelaskan secara singkat, mendapatkan gambaran tentang jasa yang akan digunakan. Setelah selesai, tidak sesuai ekspektasi. Ada rasa tidak puas terhadap layanan yang baru saja diterima. Dan di Indonesia sendiri kebanyakan layanan jasa kurang begitu bisa memberikan kepuasan bagi kliennya. Kenapa bisa begitu?, inilah hal-hal yang kemungkinan besar menjadi penyebabnya.
1. Kesejahteraan masyarakat yang masih rendah
Sebab dalam kondisi tersebut masyarakat akan cenderung lebih fokus pada harga yang murah. Harga murah otomatis membuat para penyedia jasa banyak yang memilih untuk tidak mempekerjakan profesional. Akan lebih efisien jika merekrut pekerja yang bisa diberikan upah murah meskipun dari segi kemampuan belum begitu maksimal.
2. Banyak orang yang merasa bisa tanpa mau belajar lebih banyak lagi
Belajar sedikit kemudian merasa layak untuk membuka usaha jasa layanan tertentu. Tanpa mempelajari kepuasan klien, atau penilaian terhadap hasil layanan yang diberikan. Banyak orang seperti ini, yang cenderung fokus pada keuntungan yang didapatkan.
3. Karena tipe penyedia jasa di Indonesia kebanyakan fokus keuntungan jangka pendek daripada jangka panjang
Wajar saja jika banyak penyedia jasa yang fokus pada keuntungan jangka pendek. Karena modal memberi pengaruh besar. Belum lagi untuk masalah "mengejar kebutuhan hidup" yang membuat mereka lebih suka fokus pada keuntungan jangka pendek. Maka ketika menjual jasa dengan hasil kurang maksimal, banyak yang tidak berani untuk menanggung kerugian lebih dulu. Yang tentu saja, tidak ada istilah pengerjaan ulang secara gratis sebagai penebus kesalahan pengerjaan sebelumnya.
4. Karena karakter karyawan di sini kebanyakan tidak disiplin dan yang penting kerja
Jarang ada karyawan yang punya dedikasi tinggi untuk pekerjaannya. Kebanyakan hanya butuh menjalani apa yang perlu dikerjakan, kemudian mendapatkan gaji. Maka jika sebuah jasa layanan tidak punya sistem yang bagus, kebanyakan karyawan akan seenaknya sendiri dalam melayani pelanggan.
5. Keterbatasan terhadap alat penunjang
Alat penunjang sangat mahal, apalagi diimpor dari negara maju untuk mendapatkannya. Jelas saja para penyedia jasa yang tidak begitu memiliki modal besar, cenderung menggunakan alat seadanya. Makanya banyak yang dilakukan secara manual dan dalam pekerjaan tertentu hal itu tidak akan pernah memberikan hasil maksimal.
6. Kurangnya tenaga ahli
Semakin sedikit tenaga ahli maka semakin mahal tarif untuk menggunakan jasa mereka. Tapi jika tenaga ahli banyak dimana-mana dan mudah untuk ditemui, maka otomatis tarif akan lebih murah. Karena kurang tenaga ahli tersebut, otomatis banyak orang yang lebih memilih untuk menggunakan tenaga alternatif. Asal bisa mengerjakan meskipun tidak menggunakan perhitungan dan analisa yang tepat.
Lalu, dengan begitu wajar saja jika banyak layanan jasa di Indonesia yang kurang bahkan tidak memuaskan. Mungkin bagi anda pemilik layanan jasa, hanya bisa berusaha untuk memberikan layanan jasa terbaik. Dan biarkan kompetitor mengikuti secara perlahan dan akhirnya layanan jasa profesional akan semakin banyak.