Toko offline selain melakukan promosi langsung, kadang juga perlu melakukan promosi terselubung. Sambil menyelam minum air, begitulah kira-kira. Sehingga meskipun tidak disampaikan langsung, promosi tersebut tetap tersampaikan pada calon konsumen. Dan inilah cara promosi terselubung yang pernah penulis coba.
1. Penarik perhatian
Dengan memanfaatkan karakter orang Indonesia kebanyakan, yang penulis madjongke lakukan adalah memasang spanduk "Jangan tengok kiri". Mereka yang memang belum tahu, cenderung penasaran dan malah melakukan hal yang dilarang. Akhirnya mereka jadi tahu ada toko di lokasi tersebut. Dengan cara ini, ternyata memang memberi dampak lumayan. Yang sebelumnya tidak sempat masuk, menjadi penasaran, melihat-lihat, dan akhirnya membeli.
2. Posting di grup media sosial untuk mencari jasa yang sesuai dengan toko
Kalau saya menggunakan jasa pasang kanopi. Sambil mencari harga yang murah, sekalian mempromosikan toko offline sebagai ajang perkenalan. Tentunya grup yang dipilih adalah grup lokal dimana sebagian adalah target konsumen kita.
3. Memanfaatkan momen ketika menemukan barang orang lain
Menemukan barang atau uang orang lain, jangan pernah merasa memilikinya. Lebih baik posting di grup lokal sambil memperkenalkan toko kita. Yakin pasti akan lebih banyak yang bantu up di grup lokal jika masalah seperti ini, bahkan ada yang mendoakan baik-baik.
4. Memanfaatkan kelalaian saat pelayanan
Jangan takut mengakui kesalahan, tunjukkan pengakuan sekaligus bentuk tanggung jawab terhadap pelanggan. Sambil melakukan hal tersebut, bisa sekalian untuk memberi tahu program promosi apa yang sedang kita lakukan.
5. Mencari kebutuhan toko
Butuh barang untuk penunjang toko kita, kita bisa mencari informasi di grup lokal juga. Misalnya saja saya cari etalase bekas, maka saya posting di grup jual beli sambil memberikan sedikit keterangan program promosi di toko. Dan jujur, tidak ada penjual etalase yang nongol. Malah para calon pembeli yang nongol.