Ketika belum memiliki sistem yang bagus untuk mengatur pekerja, tidak tega untuk bersikap tegas, dan masih memiliki rasa sungkan yang begitu kuat, anda tentu sulit untuk memutuskan kerja sama dengan karyawan. Memecat pekerja, terkesan sulit untuk dilakukan, bahkan ada yang sampai tidak bisa tidur ketika memikirkannya.
Sayangnya, keputusan itu harus dilakukan. Misalnya karena alasan pekerja tidak produktif, terkesan makan gaji buta, atau bisa juga kondisi usaha sedang mengalami penurunan. Maka bagi anda yang tidak enakkan, berikut trik atau langkah untuk memecat pekerja tanpa melukai perasaannya.
1. Giring opini tentang naik turunnya usaha, yang membuat anda harus mengurangi karyawan
Namanya usaha itu pasti bisa mengalami penurunan juga kenaikan yang tidak menentu. Anda bisa menjelaskan dengan bahasa yang ambigu untuk membuat pekerja berpikir bahwa usaha sedang sepi. Jelaskan pada semua karyawan tanpa terkecuali, ini bisa menjadi sinyal yang memberikan dua pemahaman. Pemahaman pertama mereka dituntut untuk lebih produktif, pemahaman kedua sebagai tanda akan ada pengurangan karyawan. Misalnya dengan kata "Saat ini usaha sedang mengalami penurunan, mohon doa dari kalian agar bisa mengalami kenaikan kembali". Anda tidak perlu berbohong jika anda mengatakan hal itu ketika sedang berada pada fase penurunan meskipun cuma berlangsung beberapa hari, dan itu adalah hal wajar.
2. Panggil dan jelaskan kembali kondisi usaha yang seolah mengharuskan adanya pengurangan pekerja
"Kamu kan tahu, usaha sedang seperti apa. Dengan sangat terpaksa harus ada pengurangan pekerja. Aku harap kamu bisa mengerti". Katakan dengan jujur hal tersebut, pastikan dia tidak merasakan ketegangan ketika berkomunikasi dengan cara seperti itu. Cuma bisa usaha, meskipun kadang pekerja yang terpilih tetap tegang saat menghadap.
3. Cari satu atau beberapa info lowongan kerja, dan tawarkan kepadanya
Sebelum memecat salah satu pekerja, cari dulu info lowongan kerja. Beritahukan kepada pekerja info lowongan tersebut. Sehingga dia akan tahu bahwa anda tidak hanya memikirkan diri sendiri. Anda masih memiliki kepedulian.
4. Berikan hadiah sebagai ucapan terima kasih atas pengabdiannya
Tergantung dari seberapa mampu anda memberikan sesuatu padanya, semua tergantung dari usaha yang anda geluti. Misalnya saja, tambahan uang, perangkat elektronik, atau apapun. Katakan bahwa itu sebagai tanda terima kasih karena sudah serius bekerja selama ini.
5. Katakan bahwa dia siap diterima kembali jika keadaan sudah lebih baik
Katakan juga suatu saat jika dia ingin bekerja kembali, anda siap menerima asal keadaan bisa lebih baik. Itu hanya sebagai penghibur agar seolah-olah anda menganggapnya pekerja berkualitas. Hanya saja karena keadaan terpaksa harus melakukan pemecatan.
6. Hapus hutang atau bon jika tidak terlalu banyak
Jika pekerja masih punya hutang, tidak ada salahnya untuk menghapuskan. Asalkan masih masuk akal dan tidak terlalu banyak. Ini juga bisa dijadikan sebagai tanda terima kasih atas pengabdiannya.
Semoga dengan cara tersebut, anda bisa terbiasa untuk lebih tegas. Sebab bagaimanapun, tidak semua orang bisa dengan mantap melakukan pemecatan tanpa merasa bersalah. Banyak juga yang tidak enak jika memberhentikan tanpa alasan jelas.