Dampak dari virus corona sangat beragam. Salah satunya lemahnya pertumbuhan ekonomi secara global. Yang dengan pasti secara khusus hal ini akan memberi dampak pada kondisi ekonomi suatu daerah. Tapi dari itu, banyak pelajaran yang bisa kita ambil untuk memperbaiki ekonomi pada satu daerah, dari tingkat kelurahan hingga daerah sekitarnya.
Lebih tepatnya menciptakan kebiasaan baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Sehingga jika suatu saat kondisi seperti ini terjadi lagi, masyarakat sekitar tidak lagi merasakan dampak yang begitu buruk. Bahkan jika mendapatkan keberhasilan, semua akan tampak biasa saja.
1. Meningkatkan kualitas atau layanan dalam pengadaan barang dan jasa. Sehingga masyarakat sekitar yang membutuhkan tidak perlu mencari alternatif diluar daerah. Jika tetangga sendiri bisa memberikan layanan terbaik dengan hasil memuaskan, untuk apa pergi ke luar daerah.
2. Pedagang atau penjual jasa yang perlu diprioritaskan adalah mereka yang juga cenderung membelanjakan keuntungannya dilingkungan sekitar. Satu orang saja diprioritaskan, maka hal itu akan memberi dampak kepada banyak orang lainnya. Ketika penjual pakaian mendapatkan keuntungan lebih banyak, dia akan beli bakso, makanan ringan, kebutuhan pokok, dan lain sebagainya tetap dilingkungan sekitar. Sehingga dari satu pedagang pakaian saja yang mendapatkan keuntungan lebih banyak, maka pedagang lain akan merasakan dampaknya.
3. Secara tidak langsung, menerapkan sistem barter. Ketika pedagang bakso menjadi pelanggan toko pakaian tetangganya, maka gantian pedagang pakaian berlangganan bakso tetangga. Tukang sayur langganan toko kelontong, gantian pemilik toko kelontong langganan sama tukang sayur. Terapkan sistem seperti ini terus menerus sehingga keduanya saling menguntungkan. Tentunya dengan menyesuaikan porsi masing-masing. Selama masing-masing terus berusaha meningkatkan layanan dan kualitas, hal ini akan berjalan dengan baik.
4. Bisa Swasembada (usaha untuk memenuhi kebutuhan sendiri) meliputi satu daerah. Perhatian lebih untuk tetangga petani, tetangga yang memproduksi gula sendiri, dan lain sebagainya. Prioritaskan mereka dengan tetap memberi dukungan dari kontrol peningkatan kualitas hingga sampai pada tahap penjualan.
5. Mengurangi ketergantungan terhadap produk luar daerah, kecuali dalam pengadaannya memang harus karena dikampung sendiri belum ada yang memproduksinya.
Dengan cara diatas, jika berhasil maka kondisi ekonomi satu daerah pasti akan lebih baik. Sayangnya kenyataan dilapangan, banyak sekali orang yang memiliki penyakit hati. Tidak suka jika tetangga sukses, sehingga cenderung lebih suka berbelanja di luar daerah meskipun tetangga sudah jelas-jelas menyediakan.
Malah ada yang berusaha merusak usaha tetangga dengan cara hutang tapi tidak kunjung membayar. Dengan tetangga hutang lama tidak bayar, tapi ketika ada uang malah belanja di lain daerah secara tunai. Kan kampret....