Banyak pengendara motor yang asal-asalan dijalan. Ketika nyaris terjadi senggolan dengan truk atau mendapati truk ugal-ugalan cenderung menyalahkan tanpa melihat pemicu dari segala sudut pandang. Menganggap supir truk arogan, maunya menang sendiri, memakan banyak badan jalan hingga menghalangi, dan lain sebagainya.
Hingga tidak jarang ketika hampir terjadi insiden, ada saja pengendara motor yang menyalahkan supir truk. Padahal sebelum kalian para pengendara motor yang tidak tahu, inilah fakta-fakta supir truk yang menjadi deritanya selama berhadapan dengan motor dijalanan.
1. Truk memiliki banyak titik buta, sehingga keberadaan motor tidak bisa terlihat semuanya. Maka jika hampir tersenggol, terpepet, atau insiden lain jangan langsung menyalahkan supir truk. Lihat lampu sen dan titik posisi motor berada, sangat mungkin saat itu kalian berada pada titik buta dimana para supir truk tidak menyadari keberadaan kalian.
2. Supir truk itu menempuh perjalanan bukan hanya dengan hitungan jam, ada juga yang sampai beberapa hari menempuh perjalanan. Meskipun sempat istirahat, tetap saja kondisi tubuh tidak maksimal. Rasa lelah, ngantuk, dan lain sebagainya bisa membuat mereka kurang fokus. Mengemudi aman adalah menjaga kecepatan secara konstan dan tugas pengendara motor adalah jaga jarak. Jangan berpikir supir truk yang harus terus memperhatikan motor disekitarnya.
3. Pengendara motor ngebut, kadang kaget jika tiba-tiba didepannya ada truk, terutama malam hari. Lampu belakang tidak hidup, itu memang berbhaya tapi bukan sepenuhnya kesalahan supir truk. Sebab bisa saja kerusakan terjadi tanpa disadari dan itu mungkin terjadi beberapa menit sebelum membuat pengendara motor kaget dibuatnya.
4. Truk terutama muatan berat, tidak bisa berhenti mendadak. Butuh jarak beberapa meter hingga berhenti total. Maka sebagai pengendara motor, kalian jangan asal nyelonong. Meskipun tidak sampai terjadi kecelakaan, tetap saja itu sudah memberi dampak buruk yang bisa membuat supir truk syok untuk beberapa saat.
5. Melihat jalanan secara langsung dimalam hari, dengan melalui perantara kaca depan itu berbeda. Apalagi jika tersilaukan oleh cahaya dari lawan arah. Sehingga motor kecil-kecil dengan penerangan minim atau bahkan tidak ada, belum tentu terlihat oleh supir truk. Maka jangan mengumpat, posisikan saja diri pada jalur yang lebih aman.
6. Supir truk ugal-ugalan, jangan menganggap mereka melakukan itu demi kesenangan. Kemungkinan besar mereka dituntut untuk sampai dalam waktu cepat. Sebab banyak resiko yang lebih buruk jika terlambat. Misalnya truk cabe, jika tidak segera maka cabe akan busuk semua. Secara tidak langsung, keterlambatan dan kerusakan juga akan memberi pengaruh kepada harga kebutuhan bahan pokok.
7. Truk lambat dan menghalangi jalan, tidak perlu menyembunyikan klakson beberapa kali. Mereka membawa beban berat dan memang harus hati-hati dalam menjaga kecepatan. Itu sudah menjadi kewajiban, karena jika tidak demikian bisa menimbulkan resiko yang belum terpikir oleh pengendara motor kebanyakan.
8. Ban meletus kemudian berhenti ditengah jalan, tentu ada saja pengendara motor yang mengumpat. "Kenapa tidak minggir dulu kalau tahu ban meletus". Padahal jika meletus kemudian menyempatkan untuk minggir, bisa-bisa ada susulan ban lain yang ikut meletus. Tinggi, memiliki beban, memaksakan berjalan meski hanya untuk minggir beresiko membuat truk terguling jika sampai ada ban lain yang menyusul meletus.
9. Supir mudah tersinggung dan galak. Ini pemicunya juga banyak. Mulai dari sudah kelelahan, uang habis karena pungli, dan juga tingkah konyol para pengendara motor yang bikin emosi. Maklumi saja jangan malah gantian menantang apalagi cari masalah.
Maka dari itu, saling menjaga agar sesama pengguna jalan saling hati-hati. Buat pengendara motor, jangan melihat suatu masalah dari satu sisi. Hal yang belum terpikir oleh kalian, bukan berarti bahwa hal itu tidak ada.