Jika kita miskin seharusnya menganggap banyak hal yang terasa mahal. Dan setelah kaya menganggap sebaliknya. Tapi bagaimana jika dibalik, apa saja yang membuat kita merasa murah saat miskin tapi setelah kaya justru merasa mahal.
1. Waktu
Waktu adalah peluang, waktu adalah kesempatan. Ketika masih miskin, tidak masalah mengorbankan hal lain untuk kegiatan tidak berguna. Misalnya memilih nongkrong dengan teman untuk hiburan, daripada bekerja dengan waktu yang sama untuk 50 ribu rupiah. Ketika kaya, pikiran akan berubah. Menyayangkan waktu nongkrong bareng teman karena untuk waktu yang sama bisa mendapatkan jutaan bahkan puluhan juta. Makanya setelah kaya, nongkrong dengan teman itu sangat mahal karena menolak peluang untuk mendapatkan pemasukan yang lumayan banyak.
2. Pertemanan
Saat miskin, berteman jarang mengeluarkan uang. Bisa memilih mode hemat dalam menjalin pertemanan. Tanpa uang pun tetap bisa menjalani aktivitas sebagai teman. Setelah kaya, berteman dengan teman lama merasa dituntut untuk mengeluarkan uang lebih banyak. Jika teman berubah mengikuti perubahan dari miskin ke kaya, gaya pertemanan pun pasti akan berubah. Mulai dari tempat nongkrong, produk yang digunakan, atau mungkin barang mahal yang dibutuhkan untuk bisa masuk dalam komunitas pertemanan.
3. Ketenangan hidup
Kaya dan miskin itu memiliki ketenangan hidup yang berbeda. Orang miskin untuk soal materi cenderung lebih tenang. Orang kaya sebaliknya sehingga untuk mendapatkan ketenangan hidup terkait materi, harus mengeluarkan lebih banyak untuk demi mendapatkannya.
4. Pajak
Kalau yang ini sudah perlu ditanyakan lagi. Tahu sendiri pajak di negara ini seperti apa. Mulai dari pajak kepemilikan barang hingga pajak tidak resmi dari oknum tertentu. Dengan alibi kegiatan sosial dan lain sebagainya, pasti orang kaya banyak ditodong hal-hal semacam itu.
5. Keluarga
Orang miskin demi 100 juta bisa ribut dengan keluarga, rela meninggalkan keluarga demi mendapatkan kondisi keuangan yang lebih baik. Sedangkan orang kaya rela membeli sistem, rela membayar orang, dan lain sebagainya agar bisa tetap kumpul dengan keluarga.
6. Keputusan atas pilihan hidup
Keputusan orang kaya itu mahal, sebab salah mengambil keputusan bisa membuang peluang untuk mendapatkan pemasukan yang lebih banyak. Karena diantara dua pilihan, salah satu bisa membawa pada kehancuran. Orang miskin, masa bodoh dengan hal itu. Apapun pilihannya tidak memberi pengaruh buruk yang terlalu besar untuk masalah materi.
7. Keamanan
Pengamanan aset, tabungan, nilai tabungan, inflasi, dan lain sebagainya perlu dipikirkan. Untuk mendapatkan keamanan atas semua itu, orang kaya harus melakukan lebih, membayar lebih, dan itu tidak sedikit. Orang miskin tidak begitu terpengaruh dengan semua itu. Kebutuhan tercukupi dan bisa menabung sedikit demi sedikit sudah merasa aman.
8. Ketulusan cinta
Ketulusan cinta itu juga mahal, ketika miskin bisa dengan mudah membedakan mana yang tulus dan tidak. Sedangkan setelah kaya, hal itu tidak akan bisa dirasakan kembali. Tentu ada saja yang datang demi materi, mencari kemewahan dalam hidup, menguatkan aset pribadi, untuk kepentingan, dan masih banyak lagi.