Andre (nama samaran), dengan tanggungan hutang yang sangat banyak, setiap hari
mendapatkan kata sindiran dari mertua, dikejar penagih hutang, hingga harus
mengalami sulitnya mencari uang dimasa sekarang ini. Tapi tampaknya dia tidak
pernah sekalipun merasa tertekan. Tetap semangat mendapatkan penghasilan untuk
menutupi segala beban kehidupannya. Dalam pekerjaan, ketika terjadi konflik
dengan temannya pun, selalu berakhir dengan baik.
Sedangkan Dedi (nama samaran juga), punya gaji tetap, sudah tinggal sendiri,
memiliki mertua yang sangat baik hati, istri juga penurut dan tidak pernah
menuntut lebih. Tapi sering sekali mudah tersinggung, mudah terpancing emosi
ketika ada sedikit konflik dengan temannya.
Kembali pada Andre, dilihat dari ringkasan kehidupannya, sebenarnya Andre ini
lebih banyak memiliki masalah dalam kehidupannya. Dedi juga punya masalah dalam
hidupnya, hanya saja dia terhitung lebih beruntung.
Suatu ketika, Andre mendapatkan hinaan dari orang yang memang tidak menyukainya.
Itu adalah suatu masalah, jelas. Tapi Andre memilih untuk masa bodoh, dia hanya
menanggapi hinaan itu dengan senyuman. Pikirnya, terserah orang mau seperti apa,
yang penting fokus pada diri sendiri untuk mencapai tujuan dalam hidupnya.
Kejadian sama pernah dialami oleh Dedi, cuma hinaan ringan. Tapi Dedi tidak
terima, menghabiskan tenaga dan waktu untuk menyelesaikan penghinaan itu melalui
jalur hukum.
Dari gambaran ringkasan diatas, bisa kita ketahui bahwa Andre dan Dedi sama-sama
punya masalah serupa. Hanya saja Andre tidak begitu suka mempermasalahkan suatu
masalah jika menurutnya tidak terlalu penting. Andre meski dengan beban hidup
yang lebih banyak, bisa tetap menjalaninya dengan sikap positif.
Mendatangkan kedamaian dalam hatinya sendiri, melalui pola pikir yang lebih
baik. Hidup bisa lebih tenang, meski beban hidup begitu banyak.
Kita bisa belajar dari Andre, untuk semua masalah yang akan kita alami nantinya.
Buat apa bermusuhan jika bisa menjadi teman. Siapa tahu suatu saat nanti ada
bentuk interaksi lain yang bisa sama-sama saling menguntungkan.
Jika mengalah bisa menyelesaikan masalah, tidak perlu mempermasalahkan sesuatu
yang justru bisa menciptakan konflik besar.
Semua bisa kita lakukan dengan memulai berpikir positif untuk banyak hal, dan
belajar memahami posisi orang lain tidak hanya mementingkan ego diri sendiri.