Sindrom Thanos adalah perasaan paling benar dan paling hebat. Ketika seseorang mengalami sindrom yang satu ini, tidak semua menyadarinya. Mungkin saja kamu juga mengalami sindrom yang satu ini. Selain merasa paling benar dan paling hebat, sindrom satu ini juga bisa membuat kamu merasa penting, merasa bahwa semua akan berantakan jika kamu tidak ikut andil dalam sebuah urusan, keluarga, pertemanan, dan lainnya.
Dampaknya jika hal ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin kamu justru akan merasa kecewa pada setiap orang. Bahkan bisa saja semakin lama dijauhi oleh orang-orang tersayang. Untuk tahu apakah kamu mengalaminya atau tidak, berikut tanda-tandanya.
1. Dalam setiap masalah, kamu tidak pernah bisa mengerti cara pandang orang lain. Hanya fokus pada cara pandang diri kamu sendiri. Sehingga jika menurut kamu benar, kamu juga akan berpikir bahwa semua orang di Dunia juga sepakat bahwa hal itu benar. Jadi ketika ada yang berpendapat bahwa hal itu salah, kamu justru berpikir bahwa orang itu bodoh atau sesat.
2. Kamu tidak pernah mau untuk disalahkan. Jika sampai ada argumen yang membuat kamu tampak bersalah, kamu beranggapan bahwa lawan bicara hanya pintar ngomong saja. Meskipun lisan kamu mengaku salah, tetap ada rasa tidak terima. Dan kamu akan tetap pada pendirianmu, serta tidak berpikir bahwa kamu memang sedang di posisi yang salah.
3. Kamu merasa kelebihan yang kamu miliki adalah power dan itu sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap masalah. Seperti misalnya kamu punya banyak uang, maka kamu akan berpikir bahwa semua urusan bisa diselesaikan dengan uang. Selain itu setiap orang yang sudah mendapatkan kontribusi dari kelebihanmu, harus sependapat denganmu apapun keadaannya.
4. Kamu juga akan pandai dalam mencari kesalahan orang lain. Meskipun ada argumen yang bisa mematahkan pernyataanmu, kamu cenderung mencari hal lain untuk disalahkan. Karena bagi kamu, yang penting saat itu orang lain akan merasa kalah. Meskipun itu harus mengungkit kesalahan yang sudah lama berlalu.
5. Secara perlahan, orang-orang terdekat justru akan semakin menjaga jarak denganmu. Hal ini terjadi karena sebenarnya mereka merasa tidak nyaman, bahkan hal ini bisa terjadi pada orang yang sayang sama kamu. Bisa diartikan mereka mulai kehilangan kenyamanan. Karena kenyamanan itu tercipta dari perilaku, bukan dari status hubungan. Sahabat pun bisa menjauh jika sudah merasa tidak nyaman, bahkan keluarga pun juga bisa begitu.
6. Kamu akan berpikir bahwa orang lain banyak yang tidak becus dalam menyelesaikan masalah. Sehingga dalam keadaan apapun, kamu merasa perlu tahu semuanya meskipun sebenarnya tidak memberikan perubahan apa-apa.
7. Kamu tidak pernah bisa sadar sepenuhnya bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan kamu akan cenderung fokus hanya pada kelebihan dirimu sendiri, dan itu menjadi tolak ukur dalam membandingkan kualitas diri kamu dengan orang lain.
8. Kamu sulit menerima fakta yang tidak sesuai dengan keinginan kamu, meskipun sebenarnya hal itu adalah fakta tak terbantahkan.
9. Cenderung meremehkan orang lain yang dianggap lebih hebat dari kamu. Seolah kehebatan orang lain hanya yang tampak saja, sedangkan kehebatanmu lebih banyak karena tidak semua orang tahu cerita sebenarnya.
10. Akan tiba saatnya, kamu berpikir bahwa semua orang sama saja. Semua tampak tidak tahu diri, keras kepala, dan lain sebagainya.