Kita sering mendengar atau membaca pernyataan orang lain yang menyatakan bahwa pendidikan tinggi itu tidak penting. Kenapa mereka berpikir seperti itu, padahal menurut kita pendidikan itu tetap saja penting untuk banyak hal. Untuk mengetahuinya, inilah beberapa alasan banyak orang berpikir bahwa pendidikan tinggi itu tidak penting.
1. Karena mereka yang menyatakan itu, menjadikan segelintir orang sukses dengan pendidikan rendah sebagai panutan. Mereka berpikir bahwa untuk sukses tidak harus berpendidikan tinggi, itu memang benar. Tapi mereka yang berpikir demikian, tidak melihat sudah berapa banyak orang dengan pendidikan rendah yang hidupnya cuma begitu-begitu saja.
2. Sering membandingkan mentah-mentah manfaat atau keguanaan jurusan pendidikan orang lain dengan hasil akhir dari kehidupan orang tersebut yang terkesan sia-sia. "Untuk apa sekolah tinggi-tinggi kalau cuma jadi ibu rumah tangga". Mereka tidak berpikir pendidikan tinggi mempengaruhi pola pikir yang akan memberi dampak besar terhadap manajemen keluarga. Juga, keadaan orang tidak pasti. Setidaknya ketika nanti berada pada kondisi tertentu, ilmu dan pengalaman yang didapatkan bisa bermanfaat.
3. Mereka yang menyatakan pendidikan tinggi tidak penting, tidak pernah merasakan banyaknya peluang besar didepan mata, dimana syarat utama adalah pernah menempuh pendidikan level tinggi.
4. Itu hanya pembelaan pribadi karena mereka yang mengeluarkan pernyataan itu tidak menyelesaikan pendidikannya.
5. Mereka yang menyatakan seperti itu, tidak pernah merasakan kegagalan dalam transaksi besar hanya karena klien atau mitra ragu setelah melihat latar belakang pendidikan.
6. Mereka termakan omongan motivator mentah-mentah tentang sukses tidak harus berpendidikan tinggi. Motivasi itu lebih cocok diterapkan oleh orang-orang yang terpaksa tidak bisa menyelesaikan pendidikannya, bukan orang malas melanjutkan pendidikannya.
7. Terlalu fanatik dengan ajaran agamanya. Seolah-olah pendidikan tinggi itu tidak lebih penting daripada masalah agama mereka. Padahal untuk menjadi ahli dalam agama, juga membutuhkan pendidikan tinggi dibidangnya.
Kita tidak perlu mencari data secara keseluruhan, cukup melihat dilingkungan sekitar. Berapa banyak orang yang sukses dengan latar belakang pendidikan rendah, jelas tidak terlalu banyak. Kebanyakan hidupnya cuma begitu-begitu saja, tidak ada kemajuan, bahkan lebih banyak yang hidupnya susah. Sedangkan mereka yang berpendidikan tinggi, minimal punya kesempatan lebih banyak untuk mengambil peluang bekerja pada bidang tertentu.
Jika hanya sebagai ibu rumah tangga, tentu dengan latar belakang pendidikan tinggi, mereka lebih mampu membangun karakter anak. Menciptakan generasi penerus yang lebih baik dengan pola pikir lebih maju.