Ditengah pandemi corona ini, memang terdapat banyak kebijakan yang harus dipatuhi masyarakat. Termasuk juga bagi yang ingin melangsungkan pernikahan. Protokol kesehatan harus ditaati, pembatasan dan lain sebagainya. Hingga akhirnya, para perlaku nikah dimasa corona yang sedang menjadi perhatian tersebut, pasti akan mengalami hal-hal berikut ini.
1. Akan ada teman yang 'protes' karena tidak diundang. Hal ini memang harus dilakukan, sebab pembatasan jumlah tamu harus diterapkan. Jangankan teman, anggota keluarga pun tidak semua bisa hadir untuk menjadi saksi dari pernikahan tersebut.
2. Lebih hemat dalam hal pengeluaran. Kalau yang satu ini pasti, sebab tidak diperbolehkan mengadakan pesta pernikahan yang besar-besar. Ala kadarnya saja yang penting sah, mungkin cukup
rias pengantin dan dekorasi sederhana.
3. Ada perasaan tidak enak, terutama terhadap saudara atau sahabat yang tidak diberi tahu tentang pernikahan tersebut. Meskipun alasannya sudah jelas, demi memenuhi aturan dari pemerintah terkait pengadaan acara pernikahan.
4. Sangat menyayangkan ketika melihat foto album, banyak sosok yang tidak ikut serta didalamnya. Padahal ada beberapa keluarga atau teman yang kehadirannya benar-benar diinginkan.
5. Penggunaan masker seperti menjadi dilema. Satu sisi bisa menutupi rasa grogi, sisi lain menutupi fotografer saat berusaha mengabadikan momen sakral.
6. Setelah acara selesai, faktor keuangan menjadi lebih lega. Sebab tidak banyak simpanan yang terpakai. Kecuali jika semua ditanggung orang tua, rasanya tentu sama saja.
7. Ada anggota keluarga atau teman yang ikut menjadi saksi secara virtual. Misalnya melalui video call dan sejenisnya. Memang pengantin tidak merasakan secara langsung, tapi pada momen sakral tersebut, pasti ada kesaksian teman atau keluarga secara tidak langsung.
8. Ada kebingungan dalam menentukan tamu prioritas. Dari situlah kita benar-benar diuji, mana orang-orang yang benar-benar perlu untuk diundang. Dari hubungan keluarga, pertemanan, hingga pertimbangan sistem zonasi.
9. Ada perasaan was-was entah terkait virus corona, atau bisa juga jika terjadi kelalaian yang menimbulkan pelanggaran protokol kesehatan. Lebih fokus pada akibat, jika sampai hal yang tidak diinginkan terjadi.
10. Biasanya lebih percaya diri, karena penggunaan mesin pengeras suara dibatasi bahkan tidak sama sekali.