Didalam dunia jual beli baik jasa atau barang, tidak jarang terdapat makelar atau penghubung dalam transaksinya. Peran makelar ini adalah menghubungkan antara penjual dan pembeli serta membantu agar transaksi memiliki peluang berhasil lebih besar. Tapi dalam prakteknya, banyak makelar yang sering melanggar etika seperti contoh dibawah ini.
1. Informasi awal berasal dari Makelar A, tapi karena makelar A tidak terlibat dalam transaksi akhirnya A dilupakan begitu saja dengan sandiwara kebohongan hanya untuk mendapatkan komisi lebih besar. Padahal tanpa makelar A transaksi tidak akan pernah terjadi.
2. Pemberian komisi biasanya berdasarkan siapa sosok yang terlibat didalamnya, bukan seberapa banyak keterlibatan dalam transaksi. Misalnya preman diberikan komisi lebih banyak meskipun tindakannya lebih sedikit sementara orang penyabar diberi lebih sedikit padahal tindakannya lebih banyak.
3. Ikut campur pada transaksi orang lain meskipun dirinya tidak dibutuhkan. Asal nimbrung ketika orang lain melakukan transaksi demi mendapatkan komisi. Padahal perannya didalam transaksi tersebut hanya sekedar bumbu yang tidak perlu. Dimana tanpa nimbrung pun transaksi tetap akan menemui kesepakatan.
4. Memanipulasi harga kesepakatan untuk mendapatkan bagian lebih banyak dari makelar yang lain. Biasanya makelar seperti ini menjadi ujung tombak dalam transaksi.
5. Melibatkan makelar A untuk mendapatkan kisaran harga yang pas, tapi setelah transaksi sukses memanipulasi semuanya untuk membuat makelar A tidak mendapatkan apa-apa.
6. Makelar 1 kerja sama dengan pembeli dan penjual untuk menyingkirkan makelar yang lain. Biasanya ini dilakukan untuk menekan harga atau makelar 1 serakah karena ingin memiliki semua komisi yang didapatkan.
7. Tidak memberikan komisi kepada makelar yang tidak memiliki power, karena makelar lemah tersebut cuma diam dan tidak berani mengklaim komisi yang seharusnya dia terima.