Ketika kamu belum menikah tapi dilingkungan sekitar dianggap terlambat, tentu saja akan ada beberapa orang yang sering bertanya 'kapan nikah'. Ada yang punya niat baik, seolah memberimotivasi agar kamu segera menikah. Namun ada juga yang punya maksud untuk merendahkan, apalagi hal itu dilakukan ditempat umum. Kamu bisa saja baper, dan merasa direndahkan. Jika itu sering terjadi, sebaiknya mulai saat ini kamu menyiapkan jawaban yang bisa memberikan serangan balik pada mereka. Tentunya hal ini perlu kamu lakukan jika penanya melakukan itu demi tujuan merendahkanmu.
Yang menjadi dasar atas tindakan semacam ini, adalah dengan melihat kondisi si penanya atau orang terdekatnya. Seperti apa kehidupan pernikahan mereka, karakter pasangan, dan lain sebagainya. Tentunya ini bisa diketahui karena penanya biasanya adalah orang terdekat. Sebagai contoh, berikut jawaban nyelekit dan menusuk untuk menjawab orang yang suka tanya 'kapan nikah'.
1. Jika kamu tahu bahwa suami atau istri dia pernah ada riwayat selingkuh. "Ya aku sekarang lebih selektif, tidak mau menikah terlalu cepat daripada nanti dapat orang yang suka selingkuh". Terdapat kalimat sindirian, tapi kalau berani bisa dibuat semacam ini "Aku harus lebih selektif, tidak mau menikah terlalu cepat daripada dapat pasangan suka selingkuh seperti suami/istrimu". Tapi lebih baik jangan, karena dengan jawaban pertama kemungkinan besar dia sudah merasa kena skak mat.
2. "Aku mau fokus kerja dulu, nabung, buat beli rumah biar tidak malu-maluin karena cuma bisa numpang rumah orang tua, apalagi mertua". Ini jelas menusuk jika dia belum punya rumah sendiri dan masih ikut mertua atau orang tua sendiri. Tidak perlu diperjelas, dia pasti sudah merasa kalah telak dengan jawaban ini.
3. "Tunggu lulus dari kursus parenting biar bisa menjadi orang tua yang baik, tidak pusing dengan anak yang kurang ajar". Jawaban ini khusus penanya yang sering curhat susahnya merawat anak, atau anaknya sudah terkenal dengan kenakalannya.
4. "Ngapain nikah cepat kalau akhirnya cerai kaya sepupumu itu". Tentu tidak perlu dijelaskan karena semua sudah jelas.
5. "Nikah itu gampang, kehidupan setelah menikah itu yang sulit, buktinya banyak kasus KDRT, Suami pelit sama istri, anak kurang perhatian dan perawatan, banyak lah". Ini bisa jadi jawaban yang menusuk jika dia termasuk berada pada kondisi tersebut didalam kehidupan pernikahannya.
Tapi meski jawaban diatas bisa menusuk si penanya sendiri, sebaiknya digunakan saat kondisi darurat saja. Sebab bisa saja hal itu memancing rekasi yang buruk. Tercipta permusuhan, kebencian, bahkan ada rencana balas dendam dari si penanya. Ada baiknya jawab saja dengan senyuman atau dengan kalimat santai seperti dengan sekedar menjawab "Belum ketemu jodohnya, gitu aja kok repot".