Ketika kamu melihat, ada beberapa orang sukses dan kaya dari usaha yang dirintisnya. Hingga kamu menilai dengan membuat usaha serupa, kamu juga punya peluang besar untuk sukses. Tapi setelah kamu mencoba, tidak sesuai dengan yang dibayangkan. Peningkatannya lambat, bahkan cenderung merugi. Hingga akhirnya kamu memutuskan untuk berhenti saja. Dari itu kamu mulai mencari penyebab dan bertanya-tanya, kenapa orang lain bisa suksses tapi ketika kamu mencoba justru berakhir dengan kerugian. Dan untuk mengetahuinya, inilah penyebab umum yang menjadi alasan usaha bangkrut tapi tidak untuk orang lain.
1. Kamu hanya menjalankan usaha rintisan itu dengan apa adanya. Sesuai yang kamu ketahui, tanpa menyadari ada prosedur lebih untuk membuatnya jalan dengan maksimal. Baik itu dari strategi hingga pondasi untuk membuat usaha yang dijalani lebih kokoh. Mereka yang sukses dengan usaha serupa, pasti melakukan tindakan lebih banyak untuk membuat usahanya lebih maju.
2. Kamu terlalu fokus dengan mereka yang sukses, tapi tidak menyadari banyak pemain lain yang sudah gagal dalam bidang yang sama. Sehingga kamu tidak bisa belajar dari mereka yang gagal, dan menganggap dengan cukup menjalani saja maka kesuksesan bisa datang suatu saat nanti. Padahal dengan modal 'jalani saja apa adanya' sudah dialami oleh mereka yang sudah gagal lebih dulu.
3. Berhenti belajar dan merasa puas begitu saja dengan pengetahuan yang dimiliki juga bisa membuat usaha rintisan bangkrut. Padahal seiring berjalannya waktu, banyak sistem yang tidak lagi efektif. Kamu harus terus belajar untuk bisa mengikuti perkembangan. Jangan mudah merasa puas dengan apa yang sudah diketahui saat ini.
4. Tidak melakukan inovasi terhadap usaha yang dimiliki. Banyak hal yang harus diubah dan diperbarui meskipun usaha itu tampak begitu-begitu saja. Ambil contoh sederhana saja, usaha bakso jika awam melihat seolah-olah tidak perlu ada inovasi. Apalagi jika sudah dianggap enak dan laku. Padahal inovasi juga diperlukan dalam usaha semacam itu. Misalnya, perubahan ukuran, menambah variasi dalam penyajian, penambahan bahan, juga strategi jualan agar orang tidak punya alasan untuk langganan di tempat lain.
5. Keputusan untuk menambah keuntungan dengan modal yang sama. Jika sampai keinginan ini muncul, akhirnya akan membuat harga jual lebih mahal dengan modal yang sama, mengurangi kualitas dengan harga jual yang sama, dan lain sebagainya. Lebih baik tetap jaga kualitas kalau bisa tingkatkan. Dan masalah keuntungan yang bertambah semata-mata karena kuantitas.
6. Keuntungan usaha rintisan digunakan juga untuk memenuhi kebutuhan bahkan keinginan dalam hidup. Padahal keuntungan usaha rintisan itu sebaiknya digunakan untuk peningkatan. Dengan kata lain, usaha rintisan sebaiknya dimulai ketika masih ada pemasukan lain. Atau minimal masih ada sisah tabungan. Sebab mereka yang merintis usaha karena kepepet, banyak yang berakhir dengan kegagalan.
7. Kalah langkah dalam hal penunjang usaha yang sedang dirintis sehingga tidak mampu ikut bersaing. Contohnya banyak, misalnya kompetitor tidak sewa tempat sedangkan kamu harus sewa tempat, kompetitor lokasinya bagus sedangkan kamu kurang strategis, dan sebagainya. Sehingga kamu harus berusaha keras dengan keuntungan lebih sedikit untuk bisa bersaing. Tapi kalau kamu menganut sistem "jalani saja apa adanya", ya bangkrut.
8. Tidak adanya suntikan dana yang seimbang dengan pengetahuan yang bertambah. Sebab mereka yang sukses, pasti pernah mengalami masa-masa buruk. Tapi mereka ada suntikan dana dan juga tahu waktu yang tepat untuk memberikan suntikan dana tersebut. Sebab pada beberapa kondisi, suntikan dana tidak terlalu efektif untuk dilakukan. Sedangkan kamu, bisa saja suntikan dana tidak tepat waktunya atau malah tidak ada suntikan dana sama sekali ketika usaha sedang lesu.
Itulah beberapa penyebab usaha rintisan mudah bangkrut. Jangan pernah merasa tahu dan jangan pernah berhenti belajar. Usaha mungkin bisa ditiru tetapi yang namanya rejeki pasti berbeda. Yang penting jalani, pahami, dan berusahalah.