Setelah perceraian, masalah memang tidak selalu berhenti disitu saja. Karena seperti apapun keduanya pernah menjadi suami istri. Apalagi sudah ada anak, tentu saja akan lebih sering berinteraksi satu sama lain. Karena kondisi tersebut, terkadang menciptakan konflik kecil yang sebenarnya bisa dihindari. Agar lebih tenang dalam berinteraksi, sebaiknya jangan lakukan hal-hal tidak etis seperti dibawah ini.
1. Posting masalah yang sedang terjadi dengan mantan suami/istri dimedia sosial demi mendapatkan pembenaraan. Orang lain tidak akan peduli dengan hal itu, dan kalian tidak akan mendapatkan apa yang diinginkan. Yang ada, kalian justru akan mempermalukan diri sendiri. Akan banyak persepsi atas apa yang kalian posting. Kalian akan tampak tidak dewasa, memalukan, dan yang pasti justru menciptakan bahan gosip baru tentang diri kalian sendiri.
2. Mempermalukan mantan suami/istri didepan orang lain. Intinya sama, cuma untuk mendapatkan pembelaan agar dianggap benar. Selain mempermalukan diri sendiri, tindakan ini juga bisa menciptakan dendam yang bisa berdampak banyak terhadap kehidupan kedepan. Bahkan memengaruhi psikologi pasangan baru nantinya. Selain itu juga bisa membuat mantan berinisiatif membongkar kebusukan lain tentang kalian sendiri.
3. Mengungkit kesalahan mantan ketika masih bersama dahulu, biasanya ini dilakukan untuk menutupi kesalahan diri sendiri. Lebih baik mengakui kesalahan, mengalah, dan buat permintaan untuk tidak mencari masalah baru lagi. "Aku memang salah dan kamu benar, aku akui itu, sekarang semua sudah selesai. Jalani saja hidup masing-masing dan jangan car masalah baru".
4. Memberikan reaksi dalam bentuk apapun dalam postingan mantan. Meskipun cuma simbol menertawakan, jempol, apalagi love. Termasuk juga komentar dengan nada sindiran dalam postingannya. Kalau memang ada anak yang membuat kalian tetap harus berkomunikasi, lakukan dengan pesan pribadi.
5. Mengungkit kisah masa lalu didepan pasangan baru sang mantan meskipun dalam bentuk sindiran. Sungguh ini hal yang sangat tidak etis dilakukan. Justru menunjukkan kalau kalian sangat lemah dan belum bisa move on. Itulah kesan yang ditangkap meskipun kenyataannya tidak demikian.
6. Mengunggulkan pasangan baru kepada mantan untuk menunjukkan bahwa pasangan baru lebih baik. Kalian mungkin bangga melakukan itu, tapi mantan jelas punya cara pandang yang lain. Mantan lebih bisa melihat sesuatu secara objektif. Sehingga meskipun dia cuma diam, dia pasti akan menertawakan diri kalian dalam hati.
7. Menunjukkan pada mantan tentang keburukan anak yang seolah semata-mata turunan dari mantan. "Nih anakmu suka ngamuk kaya kamu", ini sungguh memalukan apalagi anak statusnya ikut sama kalian. Itu sudah sangat jelas menunjukkan tidak adanya kemampuan yang baik dalam mendidik anak. Sebab seperti apapun sifat dasar sang anak, sebenarnya bisa dirubah dari pola asuh yang benar.
Apapun yang mantan lakukan, tetaplah berpikir positif tanpa emosi. Tidak perlu butuh pengakuan atau pembelaan orang lain. Selama kalian terus perbaiki diri dan menjadi yang terbaik untuk pasangan saat ini, orang lain akan bisa menilai sendiri. Mereka lebih tahu dengan bukti nyata dari keadaan kalian saat ini, bukan dari pembelaan yang kalian buat terus menerus.