Kalian pastinya pernah dong menemui orang yang sangat pintar bicara, hingga dalam menasehati orang lain cenderung mampu untuk setiap masalah. Nasehat yang diberikan tampak jitu meskipun kadang bertentangan dengan hati nurani si penerima, tapi tetap benar. Sayangnya ketika menghadapi masalahnya sendiri, orang semacam itu malah terlihat payah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Kenapa bisa begini?, ini alasannya.
1. Saat memberi nasehat bisa memiliki cara pandang yang objektif, sehingga benar-benar bisa mencari solusi berdasarkan akar masalahnya. Berbeda dengan saat mengalami sendiri, cenderung melihat sesuatu berdasarkan ego sendiri.
2. Tidak merasakan kecemasan dan ketakutan terhadap resiko ketika sedang memberikan nasehat. Tapi ketika mengalami masalah sendiri benar-benar berpikir dan merasakan kecemasan serta ketakutan terhadap resiko yang akan dihadapi untuk setiap keputusan yang diambil.
3. Tidak ada emosi berlebihan ketika memberikan nasehat pada orang lain, tapi saat mengalami sendiri emosi tersebut keluar sehingga cenderung memilih bertindak sebelum berpikir panjang.
4. Logikanya benar-benar digunakan 100% ketika memikirkan masalah orang lain, sedangkan saat menghadapi masalah sendiri lebih dominan perasaannya.
5. Karena saat memberikan nasehat, hanya berkaca dari orang lain dan seolah mudah diterapkan pada masalah orang lain juga. Tapi ketika mengalami sendiri, berkaca dari masalah orang lain ternyata sulit untuk diterapkan pada masalahnya sendiri.
6. Dimana-mana yang namanya pengamat itu lebih mudah dalam berteori, tapi dalam prakteknya sangat sulit. Makanya berkomentar itu lebih mudah daripada menjalankannya sendiri.
7. "Kolaborasi" antar perasaan hanya dialami ketika menghadapi masalah sendiri sehingga meskipun tahu, tetap memiliki kebimbangan dalam bertindak. Saat menasehati hal semacam itu tidak ada.
Maka jangan heran jika orang lain begitu mudah mengomentari, memberikan nasehat, bahkan memberikan "bimbingan" seolah mereka hebat padahal ketika mengalami sendiri, mereka bisa lebih payah dari kita. Prinsip yang harus kita pegang adalah, ambil yang baik dan tinggalkan yang buruk dari nasehat mereka. Menyenangkan atau menyebalkan, tidak perlu menunjukkan respon berlebihan.