Banyak suami yang sebenarnya memiliki sifat egois tapi tidak menyadarinya. Menganggap semuanya sebagai sesuatu yang wajar karena sudah dianggap biasa. Akhirnya membuat hubungan tidak begitu baik.
Yang akhirnya justru membuat istri tampak selalu salah. Hanya untuk bahan evaluasi diri, berikut contoh keegoisan suami yang bisa memperburuk rumah tangga.
1. Tidak menjadikan istri sebagai prioritas dan justru menjadikan teman-temannya prioritas utama. Sikap egois seperti ini akan membuat istri merasa tidak dianggap penting. Berdampak pada kehidupan rumah tangga kedepan. Disaat istri membutuhkan sosok suami, suami malah memilih untuk menghabiskan waktu bersama teman untuk hal-hal yang tidak penting.
2. Mementingkan hobi sendiri dan "menelantarkan" kebutuhan keluarga. Sebenarnya banyak kasus semacam ini, demi hobi uang berapapun dikeluarkan. Tapi ketika istri membutuhkan uang lebih untuk "kebutuhan" istri dan anak, ada saja nasehat bijak yang dikumandangkan.
3. Suami yang mengedepankan emosi untuk mengatasi perbedaan pendapat. Tidak ada usaha untuk membiasakan diri mengupayakan negoisasi dengan cara yang tidak menyakitkan. Istri merasa tertekan dan ketika ego istri sedang tinggi pasti terjadi pertengkaran. Anak yang akhirnya harus menanggung dampak negatif jangka panjang.
4. Tidak perhatian terhadap hal-hal kecil sehingga luput memberikan perhatian pada istri. Padahal hal-hal sepele itu sudah menjadi kebutuhan istri dalam membina hubungan. Perhatian kecil bisa menggantikan beban masalah yang pasti ada dalam rumah tangga.
5. Terus menerus menyodori topik tentang tuntutan kehidupan. Hal ini memang tidak bisa dihindari karena dalam membina rumah tangga, rencana kedepan pasti menyangkut tuntutan. Tapi bukan berarti harus selalu tentang tuntutan kehidupan, ada sebagian topik yang harus diupayakan terkait hal-hal menyenangkan bagi istri.
6. Merasa pendapat suami paling benar sehingga menolak pendapat istri. Keputusan lebih sering diambil secara sepihak. Kalaupun suami meminta pendapat istri, itu hanya formalitas untuk segera disetujui. Ditolak atau diberikan pendapat lain, suami justru marah. Jadi secara tak langsung, suami hanya menyampaikan keputusannya bukan meminta pendapat dari sang istri.
7. Membandingkan dengan wanita lain baik secara langsung atau tidak. Rumah tangga setiap pasangan memiliki fase kehidupan sendiri-sendiri. Tidak bisa dibandingkan dengan pasangan yang lain. Jangan pernah memuji wanita lain didepan istri hanya untuk membuat istri menjadi seperti sosok yang dipuji tersebut.
8. Suami yang gengsi untuk meminta maaf. Biasanya suami seperti ini, menganggap semua akan baik-baik saja akhirnya. Sebab dari pengalaman yang sudah-sudah, tanpa ada kata maaf pun semua akan baik-baik saja.
9. Mengedepankan gengsi didepan teman-teman dengan "merendahkan" istri sendiri. Misalnya menunjukkan kekuasaan dirinya terhadap istri dengan memarahi atau memerintah secara keras untuk menunjukkan dirinya bukan tipe suami yang takut istri.
10. Tidak mau berubah untuk menjadi pemimpin yang baik untuk istri dan keluarga. Kebijaksanaan kurang dan cenderung egois yang akhirnya menciptakan banyak perselisihan yang berakhir dengan pertengkaran.
Karena sebagai suami, bukan hanya soal bekerja dan mendapatkan uang saja. Semua hal diatas harus dipahami untuk diperbaiki. Bekerja untuk mendapatkan uang saja tidak cukup tanpa memperbaiki semua hal yang sudah disebutkan. Apalagi sudah mengabaikan semua, masalah mencari uang juga terhitung payah.