Dari jutaan mertua yang baik, tetap saja ada mertua yang tidak memiliki hubungan baik dengan menantunya. Banyak faktor yang menjadi pemicu atas rusaknya hubungan menantu dengan mertua, salah satunya rasa cemburu yang dimiliki mertua.
Rasa cemburu itu akan terealisasikan dalam tindakan nyata yang akhirnya menjadi tanda-tanda bahwa mertua cemburu dengan menantunya sendiri. Dan inilah tanda-tanda mertua cemburu dengan menantunya sendiri.
1. Membandingkan perlakuan anak kepada menantu dengan perlakuan anak terhadap dirinya sendiri
Ketika menantu mendapatkan perlakuan baik dari anaknya, mertua yang cemburu cenderung akan mengingat semua itu. Kemudian membandingkan dengan dirinya sendiri. Seolah-olah ada ketidakadilan didalam keluarga tersebut. Orang tua bisa menunjukkan sikap protes terhadap anaknya sendiri. "Kalau sama si A saja sering perhatian, kalau sama orang tua sendiri mau makan atau tidak saja tidak peduli"
2. Menyindir menantu
Biasanya akan banyak kata sindiran untuk menantu. Entah itu masalah keuangan, masalah kecil didalam rumah, bahkan bisa sampai menyinggung latar belakang. Pada intinya menantu akan lebih sering mendengar sindiran baik dengan kata ataupun perlakuan terhadap benda sekitar. Misalnya sengaja menabrak kursi yang tidak berada pada tempatnya.
3. Selalu berusaha mencari celah untuk menjelek-jelekkan menantu dihadapan anaknya
Mengadu pada anak tentang tindakan menantu yang kurang enak di hati mertua, berusaha mendapatkan pembelaan terhadap anaknya sendiri. Tidak jarang tindakan seperti ini akan membuat pasangan suami istri itu bertengkar.
4. Menunjukkan persaingan dengan menantu sendiri
Seperti tidak mau kalah dengan menantu. Tidak menganggap menantu sebagai anak sendiri dan justru merasa keberadaan menantu adalah pesaing. Dalam hal apapun termasuk sekedar pendapat pun mertua tidak ingin kalah dari anaknya.
5. Tidak mau memberi kontribusi sama sekali ketika menantu diberi kepercayaan oleh anaknya
Sebelumnya punya harapan untuk diberi kepercayaan oleh anak tentang suatu hal. Tapi karena justru menantu yang diberi kepercayaan, mertua menjadi tidak terima. Pada akhirnya meskipun sebenarnya bisa bahu membahu saling bantu, mertua terkesan lepas tangan dan tidak ingin memberi kontribusi sama sekali. Selain itu, terkesan menyalahkan cara menantu menjalankan amanah tersebut dan merasa bahwa cara mertua lah yang paling bagus.
6. Menunjukkan kesan seolah menantu sudah merampas sesuatu darinya karena sebelumnya anak sering memberikannya
Banyak contoh dan salah satu contoh sederhananya adalah oleh-oleh. "Dulu anakku sebelum nikah itu sering beli oleh-oleh buat orang tuanya, tapi sejak nikah tidak pernah sama sekali". Meskipun hal itu diungkapkan secara halus, tetap saja intinya tidak terima ada sesuatu yang hilang setelah anak menikah.
7. Membuat menantu merasa salah dari waktu ke waktu
Ada saja acara yang diciptakan untuk membuat kegaduhan. Menciptakan aturan baru, wacana baru, atau tuntutan baru yang sebelumnya tidak ada. Karena hal itu ketika menantu tidak bisa memenuhinya, menantu dihantui rasa bersalah.
8. Gampang menyalahkan menantu
Kesalahan kecil pun tidak segera dimaklumi. Menantu selalu salah di mata mertua dan tidak bisa melihat kebaikan menantu. Bahkan kesalahan yang baru pertama dilakukan pun bisa menjadi ajang untuk menyalahkan menantu. Tidak ada niat untuk merusak mental menantu, karena hal itu tidak terpikirkan sama sekali. Sebab pada posisi itu mertua hanya ingin mengekspresikan rasa cemburunya saja pada menantu.
9. Menuntut sesuatu yang sama hanya karena merasa menantu mendapatkannya juga dari anak
Tentunya sudah paham maksudnya, tapi sebagai contoh saja, menantu merasa perlu dibelikan sesuatu oleh anaknya hanya karena mengetahui menantunya mendapatkan hadiah. Seolah jika menantu mendapatkan sesuatu, mertua juga berhak mendapatkan hal setara bahkan lebih baik.
10. Suka menjelek-jelekkan menantu dihadapan tetangga atau kerabat dengan menonjolkan kelebihannya
Akan lebih parah jika sudah sampai ke tetangga atau kerabat terdekat. Akan ada hal buruk dari menantu yang diceritakan kepada tetangga dengan menonjolkan kelebihan mertua. Misalnya menantu 6 hari rajin cuci piring, 1 hari tidak mencuci piring karena ada acara, akhirnya mertua cuci piring. Kalimat ke tetangga jadinya "Aku itu tadi pagi cuciin piring bekas makan dia, piring kotor masih banyak sudah pergi entah kemana".