Wanita memang lebih sering menjadi target kejahatan karena dianggap lemah. Apalagi wanita yang sering pergi sendirian, tentunya ada banyak cara untuk mengambil keuntungan dari semua itu.Hanya untuk sebagai pengingat, inilah bentuk antisipasi dan pertahanan diri bagi wanita dalam menghadapi kondisi darurat semacam kejahatan.
1. Jika terancam diperkosa, pukul testis pada kemaluan pria. Dengan ditendang menggunakan kaki atau dengan pukulan tangan sekuat tenaga, itu akan sangat menyakitkan. Setelah itu lari dan minta bantuan pada orang lain. Teriak meminta tolong sekerasnya ketika kabur dari pemerkosa tersebut.
2. Ketika berada di tempat keramaian, kemudian menjadi korban kejahatan, mintalah pertolongan pada orang secara spesifik. Tunjuk orang yang memang berkompeten untuk membantu. Lebih baik lagi minta beberapa orang untuk menolong. Jangan asal meminta tolong saja tanpa menunjuk orang secara spesifik. Sebab orang cenderung berpikir dan menunggu orang lain yang akan memberikan bantuan lebih dulu.
3. Se mandiri apapun, sebaiknya pastikan orang lain tahu kemana kamu pergi dan dengan siapa saat pergi tersebut. Entah mengatakan pada keluarga, teman, atau siapapun yang bisa dipercaya. Hal ini untuk antisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Minimal ada petunjuk yang akan memudahkan pencarian atau menemukan orang yang bertanggung jawab.
4. Mencegah lebih baik daripada mengatasi. Usahakan tidak pergi ke tempat sepi sendiri, melewati jalur sepi sendiri, dan jangan memakai aksesoris yang mengundang kejahatan. Jika ada keperluan ajaklah teman yang bisa dipercaya.
5. Siapkan semprotan cabai atau merica, ini cukup efektif untuk digunakan pada keadaan tidak terduga. Lebih efektif daripada meladeni perkelahian meskipun punya kemampuan untuk itu. Perkelahian jalanan tidak seperti saat latihan, itu yang harus diingat.
6. Jangan pernah mau diajak ke tempat sepi berdua dengan kenalan baru. Kita tidak pernah tahu niat apa yang sebenarnya ada dalam pikirannya. Pacar yang sudah lama pun bisa menipu apalagi baru kenal. Iya kalau cuma diajak bercocok tanam, bagaimana jika mau dirampok hingga berujung pembunuhan.
itu dulu bentuk antisipasi bagi wanita untuk membela diri. Jangan sampai menjadi korban kejahatan. Persiapan antisipasi dan menghindari potensi itu lebih baik daripada melakukan perlawanan.