Buat kalian yang melihat kasus pasangan suami istri sudah lama menikah tapi belum terlihat punya anak, jangan langsung berprasangka buruk sesuai cara pandang kalian. Kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi terhadap kehidupan mereka yang sebenarnya.
Sebagian memang memiliki kondisi seperti itu, karena keadaan. Sudah berusaha untuk mewujudkan tapi memang belum takdirnya memiliki anak. Secara umum, itulah penyebab yang dipahami oleh kebanyakan orang.
Tapi dibalik itu, masih ada penyebab dan alasan lain sehingga membuat Mereka yang belum punya anak, sengaja atas dasar keputusan sendiri. Memang memutuskan untuk tidak memiliki anak lebih dulu.
Mereka yang memutuskan untuk tidak memiliki anak lebih dulu, bahkan ada yang memang tidak ada niat memilikinya, memiliki cara pandang sendiri terhadap alur kehidupan. Memang, ada sebagian orang yang punya keputusan seperti itu. Sengaja menunda karena banyak faktor.
Dan sebenarnya itu bukan sesuatu yang salah, karena itu merupakan kehidupan mereka sendiri. Yang salah itu tentu saja cara pandang orang lain yang menganggap bahwa setelah menikah itu harus segera punya anak. Seolah itu adalah alur wajib yang harus dijalani semua orang.
Kita tidak pernah tahu, mereka sedang berusaha untuk menata hidup dan persiapan matang, demi kebaikan anaknya nanti dimasa depan. Terjamin hidupnya menjadi anak yang memiliki pola asuh lebih baik. Menjadi anak yang mendapatkan haknya secara maksimal. Dan mereka yang memutuskan belum memiliki anak, sadar untuk saat ini belum bisa memenuhinya.
"Setiap anak membawa rejekinya sendiri", itu benar. Semua orang setuju akan hal itu. Tapi sebagai Manusia kita diwajibkan juga untuk berusaha membuat keadaan lebih baik. Sudah berapa banyak orang tua yang berpegang pada prinsip "setiap anak membawa rejekinya sendiri" kemudian menjadikan itu sebagai pembelaan untuk pasrah dan nekad memiliki anak tanpa persiapan matang. Ujung-ujungnya menambah beban orang tua, itupun belum tentu berakhir baik.
Akhirnya banyak anak yang dibesarkan dengan kekurangan segalanya. Tidak tercukupinya fasilitas penunjang masa depan, jaminan kesehatan, bahkan banyak anak yang berakhir dengan gizi buruk. Minimal banyak kebutuhan serta sedikit keingingan anak yang tidak terpenuhi.
Oke, abaikan semua itu. Dari sudut pandang yang lain, mereka pun banyak yang memang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Memang sengaja seperti itu dengan alasan kebahagiaan bukan semata-mata memiliki anak saja.
Pada intinya apapun keputusan mereka, mau memiliki anak atau tidak, itu bukan urusan kita. Kita tidak selayaknya berprasangka buruk, sebab kita tidak pernah tahu alasan mereka menjalani hidup seperti itu.
Apapun niat kita meskipun sebenarnya baik, jangan terlalu "usil" dengan masuk terlalu dalam untuk mengubah keadaan mereka. Mereka tahu yang terbaik untuk diri sendiri. Dan satu lagi, cara pandang atau pola pikir orang tidak sama. Mereka tidak salah, yang salah adalah mereka tinggal dilingkungan dan budaya yang seolah mewajibkan setiap pasangan menikah harus segera memiliki anak.