Terlahir dari Keluarga biasa saja, Aku dan Suami memutuskan untuk merantau ke luar Kota. Suami merupakan tipe orang yang sayang Keluarga. Berjuang dari bawah, punya anak, hingga akhirnya sukses di tanah perantuan. Punya beberapa bisnis yang sangat menjanjikan. Beberapa mobil tinggal memilih mau pakai yang mana, rumah besar dan lebih bagus dari tetangga yang lain.
Bahkan Suami mulai melebarkan sayap dengan membeli berbagai tempat usaha. Tapi sejak itu, suami mulai banyak tingkah. Mulai suka pergaulan buruk hingga main perempuan. Main perempuan pun tidak tanggung-tanggung, untuk membuat hati selingkuhannya senang pun mobil bisa diberikan.
Sudah beberapa kali ketahuan, tapi setelah minta maaf, baikan, kemudian akhirnya kembali terulang. Aku sebagai istri hanya bisa mengawasi dengan melihat gelagat dan tanda-tanda.
Suami pun makin pintar dalam bersandiwara, karena sering sekali melibatkan teman-temannya untuk berpura-pura. Teman yang tampak baik dan alim, demi membuat aku percaya.
Hingga akhirnya corona datang, semua bisnis mulai sepi dan harus ada pengurangan. Banyak aset yang dijual, mobil, hingga rumah. Sebelumnya pulang kampung membawa mobil mewah pun, harus berganti dengan roda dua.
Jujur aku sangat tertekan dengan perubahan ini, begitupun suamiku. Sisi positifnya suami tidak punya taring lagi untuk mendekati wanita matre, sebab dari segi wajah suamiku juga biasa-biasa saja.
Satu sisi sedih karena mengalami perubahan drastis terkait penurunan masalah finansial. Satu sisi merasa senang karena suami juga kehilangan akses untuk berbuat nakal.
Kini harus berjuang kembali dari nol. Suami bekerja kembali meski harus ikut orang. Dari bos menjadi karyawan, mungkinkah kalau ini adalah karma?!.
Kisah RM
Baca juga: 10 Perbedaan Orang Bangkrut Karena Corona Dengan Bangkrut Biasa