Sebagian besar dari kita dengan penglihatan normal, memanjat pohon pun ada yang tidak bisa. Apalagi setiap hari tentu tidak mudah. Tapi berbeda dengan pekerjaan yang masih dijalani oleh Pria 51 tahun asal Kulonprogo ini. Pak Parjan sudah bertahun-tahun bekerja sebagai petani penderes.
Sebagai penyadap air nira, Pak Parjan sudah belasan tahun menderita katarak. Dan berakhir dengan kehilangan penglihatan secara permanen karena tidak sanggup menjalani terapi ataupun pengobatan.
Penderitaan Lelaki ini tidak berhenti disitu saja. Dengan tubuh yang sudah mulai renta, Pak Parjan sendiri sering merasakan nyeri pada persendian. Meski begitu beliau masih berjuang mencari nafkah dengan segala keterbatasannya.
Dalam satu hari, 40 pohon harus dipanjat oleh Pak Parjan dan itu dilakukan setiap hari. Pekerjaan yang menghasilkan tidak sampai 50 ribu rupiah dalam satu hari, tentu tidak sebanding dengan resiko yang harus dihadapi.
Tingginya pohon beserta licin sangat beresiko tergelincir jika tidak hati-hati. Belum lagi resiko jika ada ular diatas pohon, tentu saja tidak akan disadari oleh beliau.
Untuk meringankan beban, Tim relawan hanya bisa mengumpulkan donasi untuk modal usaha Pak Parjan. Membuka usaha yang tidak harus mempertaruhan nyawa setiap hari. Bagi yang mau bantu bisa melalui link
https://indonesiadermawan.id/campaign/21117/bantu-modali-usaha-pak-parjan-lansia-penyadap-nira
Semoga keinginan kita semua untuk membuat Pak Parjan memiliki hidup yang lebih baik segera terwujud. #IndonesiaDermawan #ACT