Perasaan memang bisa secara tiba-tiba muncul, tanpa rencana dan tidak terpikir sebelumnya. Seiring berjalannya waktu, perasaan itu semakin lama semakin kuat saja. Aku tidak bisa menolaknya, dan hanya bisa merasakan apa yang memang seharusnya aku rasakan.
Aku tahu bisa saja menyatakan cinta ini, tinggal mencari kesempatan yang tepat untuk mengungkapkannya. Membuatmu mengerti seberapa besar aku memiliki perasaan padamu. Supaya kamu tahu dan bisa memberikan reaksi atas apa yang kurasakan hingga saat ini.
Tapi dilain sisi aku sadar, bukan hanya aku yang belum pantas untukmu, atau mungkin tidak akan pernah pantas. Kalaupun harus dipaksakan, keyakinan aku akan bahagia sangatlah besar, tapi belum tentu hal sama bisa kamu rasakan.
Belum lagi karena keadaan, yang bagi pandangan umum, tidak dibenarkan jika itu harus aku lakukan. Akan banyak pihak yang tertawa bahkan menghina jika aku memang benar-benar melakukannya.
Sampai saat ini, aku hanya bisa mencitaimu dalam diam. Entah sadar atau tidak, dengan melihat ekspresiku dan tingkah laku, seharusnya kamu bisa membacanya. Tapi seperti apapun, aku tetap akan membiarkan perasaan ini ada dan mungkin akan terus tumbuh. Meskipun aku tidak secara terang-terangan menunjukkannya, tapi aku yakin bisa melaluinya.
Membiarkan kamu bahagia dengan yang lain suatu saat nanti, menahan rasa cemburu, dan menanggung rasa sakit hati sendiri. Kehidupan berdua bersamamu, biarkan hanya ada diangan saja, meskipun dalam hati kecil aku juga menginginkannya.
Tidak perlu munafik, selama rasa ini masih ada sebenarnya aku berharap kamu bukan milik siapa-siapa. Mungkin sampai perasaan ini hilang, tapi aku juga tidak tega jika itu terjadi terus menerus.
Hari demi hari, minggu, bulan, hingga beberapa tahun kedepan kamu pasti akan menemukan tambatan hatimu. Siap tidak siap aku harus menerima kenyataan itu. Dariku yang hanya bisa mencintaimu dalam diam.