Anak ayam yang biasanya dijual abang-abang dan disukai anak-anak, pada kebanyakan kasus setelah dibeli dan dirawat dirumah justru mati sebelum tumbuh. Seolah-olah ayam "hias" tersebut tidak untuk dipelihara.
Tidak seperti ayam biasa yang bisa panjang umur hingga dewasa. Kenapa bisa begini?, berikut alasan anak ayam warna warni lebih mudah mati.
Alasan yang masih diyakini adalah karena keracuan zat pewarna, karena banyak kandungan zat berbahaya yang digunakan dalam mewarnai anak ayam tersebut.
Itu tidak salah, tapi alasan sebenarnya karena anak ayam warna warni adalah jenis ayam pedaging atau petelur hasil reject atau afkiran. Pada usia seperti itu, masih membutuhkan pengeraman oleh induk atau inkubator.
Pada usia tersebut, seharusnya anak ayam mendapatkan kehangatan dengan suhu, kelembaban, vitamin, makanan, dan minuman yang terjaga sepanjang waktu.
Karena biasanya anak kecil cuma membiarkan saja atau malah menjadikannya mainan, daya tahan tubuh ayam tersebut semakin lama akan semakin melemah dan akhirnya mati.
Sehingga karena perawatan yang tidak sesuai ditangan anak kecil, kebanyakan anak ayam warna warni tidak memiliki umur yang panjang. Kalaupun ada yang bisa dirawat sampai dewasa, itu hanya faktor keberuntungan saja. Sebagian besar mati dalam waktu beberapa hari bahkan hitungan jam.
Jadi itulah alasan anak ayam yang di cat warna warni dan dijual untuk "mainan" anak-anak, cepat mati dalam waktu singkat. Semoga bermanfaat.