Tentunya kita pernah mengalami kejadian yang membuat kita merasa kesulitan dalam mengatasinya. Ketika masalah itu tersebar, banyak orang akan memberikan komentar yang akhirnya membuat kita tampak payah dalam mengatasinya.
Misalnya sebagai contoh ada satu kejadian, kita melihat motor kita sedang dicuri. Dalam kenyataannya, ketika ada orang yang duduk dan otak atik motor kita, kita butuh beberapa detik untuk mencerna apa yang terjadi. Kita tidak langsung bisa menyimpukan apa yang terjadi.
Ketika kita sudah mulai menyadari, dalam keadaan panik dan takut kita butuh beberapa detik lagi untuk mengambil keputusan. Dan saat kita sudah berhasil mengambil keputusan, motor sudah terlanjur dibawa pergi pencuri. Cuma bisa teriak dan semua sudah terlanjur terjadi.
Ketika semua orang tahu kabar tersebut, mereka berkomentar "Seharusnya ketika lihat motor kamu mau dicuri, kamu langsung teriak. Atau ambil kayu untuk memukul maling tersebut, kenapa cuma diam saja". Terlihat mudah bukan?, tapi jika mereka mengalami sendiri pasti butuh beberapa detik untuk mencerna apa yang terjadi, butuh beberapa detik untuk mengambil keputusan.
Tindakan spontan itu bisa muncul jika sejak sebelumnya kita berpikir negatif dan sudah ada pikiran motor kita akan dicuri. Jadi bagi yang tidak tahu, jangan asal berkomentar, apalagi tidak tahu kondisi sebenarnya pada kejadian terkait.
Satu contoh lagi, ketika kita sering tersakiti oleh orang yang kita sayang. Sudah ada pikiran sih, untuk meninggalkan dia. Tapi membayangkan dia tidak ada dalam hidup kita saja rasanya sudah menyiksa. Apalagi jika benar-benar mengalaminya. Kita tentu belum merasa siap atas dasar gejolak batin yang dirasakan.
Apalagi kita ada harapan, dia bisa berubah. Karena dari sisi perasaan, kita masih memiliki rasa sayang yang begitu besar. Nah, dan ketika orang lain tahu kisah ini, mereka akan berkomentar "Orang seperti itu kamu pertahankan, langsung tinggalkan saja masalah beres".
Ya, mereka bisa mengatakan itu karena tidak tahu perasaan kita yang sebenarnya, harapan apa yang ada dalam diri kita, juga tidak tahu apa yang sudah terjadi selama ini. Kita menggunakan perasaan dan mereka hanya menggunakan logika. Apa yang mereka anggap mudah sebenarnya sulit bagi kita.
Jadi, mulai sekarang berceritalah pada orang yang tepat. Yang bisa mengerti perasaan kita, dan tidak hanya membodoh-bodohkan kita dari cara pandang mereka sendiri.