Pernah punya usaha besar, dihormati karena kaya, bahkan ada rasa bangga karena memiliki keadaan yang dianggap jadi impian banyak orang. Meskipun secara kasat mata, orang tidak tahu seberapa kekayaan yang dimiliki, tapi setidaknya dengan fasilitas dan harta benda yang dimiliki, dianggap masuk kategori orang kaya.
Tapi ketika keadaan berubah, usaha bangkrut, hutang menumpuk, ingin bangkit lagi sulit, rasanya seolah Dunia runtuh. Apalagi ada rasa tidak ingin hal itu diketahui oleh orang sekitar, terutama orang yang dianggap "musuh" karena pernah terlibat masalah.
Pada intinya merasa malu jika dianggap bangkrut. Secara otomatis, melakukan segala cara untuk menutupi hal itu. Dalam pikiran, tidak perlu orang lain tahu yang penting berusaha agar kembali sukses.
Akan ada rasa takut ditertawakan oleh orang-orang yang dulunya membenci. Apalagi jika dulu pernah beberapa kali melakukan tindakan "sombong" dengan menunjukkan kekayaan yang dimiliki demi kebanggaan. Tentu akan sangat malu jika ketahuan apa yang sebenarnya terjadi.
Untuk mengurangi beban yang diderita, jika itu bisa membuat orang lain tahu bahwa sudah bangkrut pun akan membutuhkan waktu panjang dalam berpikir. Sulit untuk meninggalkan kemewahan yang selama ini menyertai.
Ujung-ujungnya akan tersika oleh rasa malu itu sendiri. Jika memang bangkrut lebih baik biarkan saja orang tahu, meskipun mereka tertawa itu hanyalah selingan dalam aktivitas mereka. Mereka yang tertawa tidak akan fokus terus menerus dengan itu semua, mereka punya kehidupan sendiri.
Daripada terus menuruti gengsi malah menjadi semakin hancur, lebih baik melepaskan kemewahan yang saat ini menjadi beban berat.
Kita ambil satu contoh saja, mobil. Dengan pajak yang tinggi, konsumsi bbm yang boros, belum lagi ongkos perawatan yang tidak sedikit. Itu pasti akan membuat beban berat dipundak jika terus dipelihara.
Belum fasilitas lain, sudah pasti akan menjadi beban tambahan didalam masa sulit ini. Dengan dijual minimal bisa menjadi pendukung untuk kembali melangkah, atau minimal mengurangi jumlah utang.
Kembali bangkit itu mudah, meninggalkan gaya hidup sisa kesuksesan itu yang sulit. Rasa malu itu sementara, justru akan semakin memalukan jika dari waktu ke waktu semakin terpuruk. Mulailah fokus pada keluarga, jangan hanya karena gengsi semua ikut menderita. Biarkan orang berkata apa, yang penting terus bertindak demi kesuksesan yang akan datang.