"Menangis pengen mie ayam sudah tiga hari belum keturutan"
Mbah Ridah dan Mbah Tamah, kakak beradik lansia sebatangkara (hanya berdua saja) warga Kabupaten Tegal ini di usia senjanya harus hidup dalam keadaan kekurangan.
Mbah Ridah (sang adik) selain harus menanggung hidup untuk dirinya sendiri, ternyata juga harus merawat mbah Tamah (sang kakak) yang sudah mulai kehilangan penglihatan dan pendengarannya.
Untuk makan sehari-hari, mbah Ridah mencari sisa-sisa padi hasil panen untuk dikumpulkan dan dimasak menjadi nasi (jawa: Gampung/gabah). Itupun hanya bisa dilakukan pada saat musim panen padi tiba.
Tak jarang mereka harus berhutang atau sekedar mencari lauk dari kebun sekitar agar tetap bisa makan. Sekarang mbah ridha tidak mampu bekerja lagi karena usianya yang tua saat ini hanya mengandalkan belas kasih warga sekitar.
Alhmdulilah saya berkesempatan berkunjung untuk menengok beliau berdua. Kami disambut dengan senyum ramah dan rasa bahagia. Haru Canda dan tawa menghiasi obrolan, terasa seperti keluarga jauh yang baru bertemu.
Beliau bercerita ingin beli mie ayam tapi tidak mempunyai uang. Tersirat raut keteguhan mbah Ridah dalam menjalani hidup. Yaa, dari beliau berdua kita bisa banyak belajar tentang arti menjalani hidup dengan keikhlasan.
Teman teman bagi yg mau bantu para lansia ini bisa datang langsung ke rumah simbah, atau untuk informasi lengkap bisa melalui whatsapp 6285742475226 (Ardian).
Yuk Sisihkan sedikit rezkimu
Tegal 21 september 2021