Wajah ibu muda itu terlihat murung. Jika biasanya seorang ibu terlihat bahagia setelah melahirkan, tapi tidak dengan dirinya. Ia terlihat cemas, resah, gelisah, tak tau harus berbuat apa.
Kondisi fisiknya yang baru saja melahirkan secara cesar, masih butuh perawatan. Terlebih kondisi batinnya. Ia tak tau harus berbuat apa, atau harus bercerita kepada siapa. Ia hanya bisa menangis untuk meringankan beban batinnya.
Ibu muda itu bernama Tri Mulyani, seorang buruh pabrik. Ia tak menyangka jika bayi yang dilahirkannya sangat istimewa. Bayi kembar itu dempet, menyatu di bagian dada.
Bukannya tak bersyukur atas pemberian buah hatinya, tapi ia masih berusaha menata hati dan jiwanya. Ia sadar bahwa bayi kembar tercintanya butuh berobat ke dokter secara rutin. Harus dikontrol oleh para dokter spesialis yang mahal. Padahal ia hanyalah seorang buruh pabrik yang gajinya di bawah UMR. Sedangkan suaminya yaitu Slamet Rianto hanyalah seorang buruh pembuat batako.
Tri Mulyani seakan berada di dunia yang mengawang, berharap ini hanyalah sebuah mimpi. Berharap segera terbangun dan mendapati bayi kembarnya lahir normal. Tapi sayangnya ini adalah kenyataan yang harus diterimanya. Ia sedang berusaha menata hati agar ridho terhadap ketentuan-Nya.
Keluarga sederhana ini tinggal di Dusun Garat RT 03 RW 21 Desa Kaliwungu Kec Kaliwungu Kab Semarang. Bayi kembar mereka yang berusia 5 hari itu masih dirawat di RS Moewardi Solo. Sementara Tri Mulyani sudah pulang ke rumah.
Bayi kembar ini belum bisa segera dioperasi karena organ tubuhnya belum memungkinkan. Menurut perkiraan dokter, operasinya setahun lagi. Tapi sebelum operasi harus rutin kontrol tiap bulan.
Tri Mulyani dan Slamet Rianto bingung menghadapi kondisi ini. Memang mereka punya BPJS, artinya gratis berobat. Tapi mereka juga harus memikirkan diapers, susu, serta ongkos wira-wiri berobat.
Sewaktu tim kami berkunjung ke rumahnya, kebetulan saat itu sedang mati lampu. Jadi kami tidak bisa memotret jelas kondisi rumahnya.
Lokasi rumahnya sangat pelosok. Hanya bisa dijangkau dengan motor. Dan letaknya dekat dari Musholla Padas yang dulu pernah kami support. Sebuah musholla satu-satunya di dusun Padas. Dari jaman kemerdekaan hingga sekarang, Dusun Padas belum pernah memiliki musholla ataupun masjid. Alhamdulillah saat ini sudah berdiri musholla nan megah di dusun tersebut. Musholla bantuan dari rekan-rekan di dunia maya.
Kami mengajak rekan-rekan sekalian untuk membantu meringankan beban keluarga nan sederhana tersebut. Agar bayi yang istimewa itu bisa rutin mendapatkan pengobatan dengan lancar. Agar kelak bisa tumbuh seperti anak normal lainnya.
Sesungguhnya Alloh akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut mau menolong orang lain yang kesusahan.
Bagi yang ingin membantu bisa hubungi Widi Astuti https://www.facebook.com/profile.php?id=100034190664221