Jatuh dari pohon kelapa setinggi 10 meter dan akhirnya mengalami patah tulang di bagian pangkal paha. Setelah ke rumah sakit malah dinyatakan positif covid dan harus isolasi mandiri di rumah selama 2 minggu tanpa penanganan apapun.
Hariyanto yang sejak kecil akrab dipanggil bejo ini, tidak sesuai namanya. Bermula dari permintaan tetangga untuk memetik daun kelapa, nasib apes membuatnya jatuh dari pohon kelapa setinggi 10 meter.
Pertolongan pertama dibawa ke dukun pijat spesialis patah tulang, bejo disarankan untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Ortopedi. Bejo yang cuma buruh serabutan tinggal bersama Ibunya yang berstatus janda, beserta neneknya yang sudah tua. Bisa dikatakan Bejo adalah tulang punggung keluarga.
Perjalanan dari Kab. Semarang ke Rumah Sakit ortopedi solo pada hari pertama, hanya melalui proses pendaftaran dan rontgen. Disuruh pulang untuk datang lagi dilain hari untuk meminta rujukan. kedatangan kedua, disuruh pulang lagi dan kedatangan ketiga akan dilakukan tes covid beserta penentuan tanggal operasi.
Padahal untuk Bejo sendiri, biaya perjalanan tidaklah murah karena harus menggunakan jasa rental mobil plus supir.
Hari yang ditentukan, melalui test malah dinyatakan positif covid dan diminta untuk isolasi mandiri selama 2 minggu. Setelah itu diminta untuk ke Rumah sakit kembali untuk tes covid baru mendapat kepastian operasi kembali.
Di kediamannya, Dusun singkil Karanggondang, rt/rw 04/03, Kec. Pabelan, Kab. Semarang, Bejo tidak mendapatkan penanganan apapun karena harus menjalani isolasi mandiri. Sementara Ibu dan Neneknya hanya mengandalkan membuat keranjang besek demi menutupi kebutuhan sehari-hari.
Mari bersama bantu Bejo atau Hariyanto untuk meringankan beban demi menutupi biaya hidup dan biaya berobat.
Bantuan bisa disalurkan ke Rt setempat atau melalui:
BCA 0130871429
A/n Rohmad Nur Hidayat
Wajib konfirmasi transfer melalui WA 087832288680 atau menyertakan dalam berita transfer.