Kalau tersiar kabar ada janda baru, kebanyakan pria akan menjadikan itu sebagai topik bahasan yang menarik. Bukan cuma itu, ada yang punya pemikiran untuk mendekati. Meskipun tidak semua pria, tapi kebanyakan akan memiliki pemikiran seperti itu.
Hingga banyak yang berusaha modus, dan berusaha untuk mendapatkan hati janda tersebut. Tampaknya pesona janda mengalahkan gadis yang lain. Pria tampaknya lebih suka janda sehingga ketika ada janda baru, terkesan berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
Sebenarnya bukan cuma pria lajang, pria yang sudah punya pacar bahkan sudah menikah pun seolah-olah tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Sebenarnya apa alasan pria sampai segitunya, dan inilah jawabannya.
1. Daya tarik seksual yang lebih besar
Tidak perlu munafik, di mata para pria, janda memang memiliki daya tarik seksual yang lebih besar. Sehingga pria yang memang pikirannya mengarah kesitu, jelas akan lebih tertarik dengan janda. Sebab dalam angan saja, pria sudah bisa mendapatkan fantasi seksual. Dan karena itu memberikan dorongan yang lebih besar untuk tertarik kepada janda.
2. Memiliki pemahaman lebih mudah didapatkan
Pria juga berpikir bahwa janda itu lebih mudah untuk didekati. Tidak seperti gadis lain yang sedikit jual mahal. Setidaknya itu pemikiran kebanyakan pria, yang menganggap janda sadar akan posisinya.
3. Potensi lebih mampu memberikan apa yang menjadi tujuan pria
Kembali lagi kepada masalah pertama, jika pria memang tujuannya untuk mencari kesenangan sesaat, alasan ini bisa diterima. Sebab pria sudah berpikir tentang potensi keberhasilan mendapatkan apa yang diinginkan. Jika dengan gadis, masih perlu meraba-raba untuk mencari tahu bisa tidaknya memberikan apa yang menjadi tujuan pria.
4. Dianggap lebih dewasa dan mampu memahami pikiran pria
Pada satu sisi, pria berusaha mengerti dan memahami wanita. Tapi di sisi lain, pria juga ingin dimengerti. Dengan janda dianggap bisa melakukan hal itu. Karena jam terbang bersama dengan suami dulu. Tentunya pengalaman tinggal bersama pria akan jauh lebih baik memberi dampak daripada cuma chat atau ketemu seminggu sekali.
5. Karena realitanya, janda yang disukai cuma yang memiliki penampilan menarik
Kalau janda cantik dan menarik, memang bisa dijadikan ajang rebutan. Coba saja lihat janda yang kurang menarik secara visual, pasti juga terabaikan. Jadi disini bukan masalah status, cuma kebetulan saja janda itu memang menarik hati para pria. Hal serupa bisa dialami wanita lajang kok, tentu kalau memiliki penampilan yang menarik juga.
6. Optimalisasi penampilan yang tepat
Janda karena jam terbangnya sudah tahu selera pria, sehingga langkah optimalisasi yang digunakan pun tepat. Sehingga pria yang menjadi target pasarnya, akan lebih tertarik dengan penampilan yang baru. Coba saja tanpa ada optimalisasi, tentunya kesan yang didapat juga biasa saja. Tidak seheboh jika janda melakukan optimalisasi pasca perceraian.
7. Dianggap haus akan kasih sayang sehingga pria merasa lebih cepat dalam melangkah
Di mata pria, janda akan lebih mempermudah pria dalam melangkah. Proses yang dibutuhkan tidak seribet gadis lajang. Proses jalan, makan berdua ini itu, harus mencari tahu banyak, dan sebagainya. Dengan janda dianggap sudah sama-sama tahu apa yang diinginkan.
8. Tidak perlu mencari tahu, sudah bisa dipastikan punya pengalaman
Pengalaman tentang banyak hal tentunya. Tapi pada umumnya jelas akan mengarah kesana. Pengalaman janda yang didapat selama menjalani bahtera rumah tangga dengan suaminya, itulah yang diharap memberikan kepuasan tersendiri bagi pria yang mendekatinya.
9. Rata-rata sudah bisa mengurus diri sendiri dan tidak terlalu bergantung pada pria
Pria meskipun punya hasrat untuk menjadi orang yang berguna bagi wanita, tapi di sisi lain juga tidak ingin terlalu direpotkan. Apalagi jika merasa belum mendapatkan kepastian. Sedangkan janda sudah terbiasa mengurus dirinya sendiri, bahkan punya potensi besar mampu mengurus orang lain yang menjadi pasangannya.
10. Tentu saja karena pria merasa adanya keseimbangan kekurangan
Pria yang merasa memiliki kekurangan tentu berpikir bahwa status janda juga dianggap sebagai kekurangan. Sehingga terjadi keseimbangan kekurangan. Dengan itu diharapkan janda bisa menerima pria dengan kekurangan yang dimiliki. Makanya banyak pria dengan kondisi kurang layak, berani mendekati janda meskipun untuk gadis lajang tidak punya keberanian sama sekali.