Jadi ceritanya ada suami yang akhirnya mendapatkan kesuksesannya. Entah bagaimana prosesnya, tiba-tiba kondisi ekonomi meningkat pesat. Sudah dianggap bos dan memiliki banyak karyawan. Namun seiring peningkatan kondisi ekonomi, tidak serta diimbangi dengan peningkatan sikap baik. Suami cenderung sombong dengan kerabat yang lain, dan akhirnya malah punya keinginan untuk 'memelihara' wanita lain.
Suami selingkuh dengan modal kekayaan sebagai peningkat rasa percaya dirinya. Padahal dalam kondisi itu, suami menunjukkan kebodohannya. Dimanfaatkan wanita lain yang cuma ingin hartanya saja.
Hingga akhirnya suami jor-joran dengan selingkuhan, sampai mobil pun diusahakan yang terbaik demi selingkuhan. Sedangkan istri cukup mobil lama yang sudah usang. Hingga akhirnya karena terbiasa memanjakan wanita lain, selain tidak fokus juga sering menggunakan uang modal untuk menyenangkan hati selingkuhan.
Hingga karena sebab tertentu, yang mungkin saja karena karma, suami bangkrut. Hutang banyak menggunung dan harus menjual banyak aset. Itupun belum tertutupi, hingga suami harus melakukan kucing-kucingan dengan penagih hutang. Tapi dalam kondisi ini, istri tetap bertahan. Kira-kira inilah alasan istri tetap bertahan meski suami bangkrut oleh wanita lain
1. Karena istri tahu, uang banyak adalah penyebab suami menjadi selingkuh
Tentu saja istri menyadari bahwa uang adalah sumber penyebab suami punya kemampuan untuk selingkuh. Sehingga meskipun sama-sama merasa malu dan susah karena bangkrut, ada sisi positif yang dirasakan istri. Yaitu suami tidak punya taring lagi di mata selingkuhan. Apalagi dari segi tampang, suami biasa saja bahkan bisa dikatakan jelek. Sudah pasti ditendang selingkuhan meski secara halus atau pelan-pelan.
2. Dalam diam, istri ingin suami tahu siapa sosok yang tetap ada ketika suami bangkrut
Dengan kondisi ini, secara tidak langsung memberi tahu suami. Wanita mana yang tetap bertahan meskipun sudah bangkrut. Wanita lain yang cuma mau saat suami sukses, tentunya akan merasa direpotkan dengan kondisi sekarang. Sedangkan istri tetap bertahan apapun kondisinya. Dan seharusnya suami sadar, wanita mana yang pantas dibahagiakan lagi nanti ketika sukses kembali, kalau sukses sih.
3. Kalaupun ingin pergi, istri juga belum siap mengambil resiko jalani kehidupan tanpa suami
Resiko menjadi janda itu besar. Apalagi jika sudah banyak memiliki tanggungan anak. Belum lagi pertimbangan resiko mendapatkan suami baru yang lebih buruk atau malah tidak cocok dengan anak-anak. Istri sudah berpikir sampai sejauh itu, sedang suami cuma memikirkan diri sendiri.
4. Karena istri memang tidak ada pikiran untuk pergi, apapun kondisinya akan terus bertahan
Memang karakter istri yang baik. Sudah janji pada diri sendiri akan bertahan bagaimanapun kondisi suaminya. Susah atau senang, setidaknya istri memang tidak ada pikiran untuk pergi. Berani menghadapi setiap keadaan bersama suami yang tidak tahu diri.
5. Istri menganggap bahwa ini pukulan untuk suami agar kedepan bisa lebih sadar diri
Masih berpikir akan memberi kesempatan dan berharap suami akan berubah jadi lebih baik. Suami yang sadar diri tentu akan berusaha sebaik mungkin menyesuaikan dengan keadaan dan tidak akan nakal lagi. Seharusnya sadar bahwa ini adalah pukulan terbaik sebagai pelajaran kedepan.
6. Tidak ingin membuat keadaan diri sendiri dan keluarga menjadi lebih buruk
Sudah bangkrut, bercerai, anak-anak kurang kasih sayang, dan lain sebagainya. Ada juga istri yang berpikir demikian, cukup bangkrut saja dan untuk yang lain jangan sampai berantakan. Berpikir seperti itu meski mungkin suami tidak terbayang sedikitpun.
7. Istri sudah bisa berpikir dewasa dan memahami semua akan menyesuaikan diri dengan sendirinya
Istri sadar bahwa semua butuh adaptasi. Untuk awalnya istri pun merasa berat, tapi tetap sadar semua akan bisa menyesuaikan diri termasuk suami dan anak-anak. Sehingga tidak terlalu merasa khawatir apalagi dulu juga pernah merasakan rasanya hidup susah.
8. Terlanjur malu dengan pihak keluarga
Biasanya kalau saat sukses suami sombong dengan keluarga, terlibat masalah, bahkan pernah menipu anggota keluarga, tentu istri tetap memihak suami. Bahkan ada istri yang rela membela suami mati-matian. Hingga ketika bangkrut, sudah termakan omongan sendiri. Kalau sampai meninggalkan suami, bukan solusi tapi cibiran anggota keluarga yang pernah bermasalah dengan suami.