Sudah menjadi kebiasaan kita, mencari praktisnya dalam mengisi ban kendaraan. Ketika berada di pom bensin, cenderung memilih nitrogen dan ketika dijalanan pinggiran kota adanya angin biasa maka pilih alternatif itu.
Tapi tidak dengan mengosongkan isi sebelumnya lebih dulu, saat mengisi kita cenderung mencampur antara nitrogen dengan angin biasa. Padahal kita tidak tahu bahaya jika menggunakan cara ini terus menerus.
Seperti yang sudah diketahui, efek menggunakan nitrogen dianggap lebih baik daripada menggunakan angin biasa. Selain dapat mengurangi suhu panas berlebihan saat berkendaran, tekanan nitrogen juga cenderung stabil. Partikel molekul lebih besar sehingga dianggap bisa membuat ban terasa lebih ringan.
Isi angin dengan nitrogen untuk jangka panjang lebih efisien karena daya tahan yang jauh lebih lama. Nitrogen dapat mencegah karat pada velg yang tentunya lebih baik dibanding angin biasa.
Dengan mencampur nitrogen dengan angin biasa, suhu antara satu ban dengan yang lain akan berbeda. Untuk jangka panjang, kualitas ban akan terpengaruh. Tekanan ban menjadi tidak stabil sehingga berpotensi ban meledak dijalan.
Tekanan ban antara satu dengan yang lain pun akan berbeda kualitasnya. Sehingga kestabilan akan terganggu ketika dalam kecepatan tinggi. Maka dari itu, lebih baik sebelum mengisi angin, pastikan dulu untuk mengosongkan secara keseluruhan.
Sehingga tekanan satu ban dengan yang lain benar-benar memiliki porsi yang pas. Jangan sampai ban depan 70% nitrogen 30% angin biasa, sedangkan depan 50% nitrogen dan 50% nya lagi angin biasa.
Pastikan keseluruhan ban mendapatkan full angin biasa atau nitrogen sekalian. Teruntuk kendaraan roda 4, sebaiknya juga melakukan hal sama agar kedua ban kanan kiri memiliki tekanan dan suhu yang sama.