Jika istri tidak bisa menikmati kondisi saat ini, tentunya kebahagiaan tidak akan dia rasakan. Bawaannya selalu merasa kurang dan tidak puas dengan kondisi suaminya. Masih mending jika istri mau berusaha mewujudkan semua harapan itu dengan memberi kontribusi. Tapi apa jadinya jika istri cuma mau menuntut tanpa mau tahu kondisi suaminya.
Menuntut suami untuk melakukan perubahan. Minimal istri cuma menunjukkan ekspresi tidak puas atas segala kondisi yang seadanya. Untuk itu, perlu putar otak agar istri bisa lebih menerima keadaan yang apa adanya.
1. Beri pemahaman bahwa fungsi itu lebih penting daripada gengsi dengan cara ini
Memberi pemahaman saja kalau cukup tidak masalah, tapi kalau belum cukup sertakan tindakan dalam penyampaiannya. Buat istri melihat segalanya dari banyak sisi. Sebagi contoh, ketika suami membutuhkan barang. Suami membeli barang sesuai fungsi dengan anggaran maksimal. Sisa uang diberikan istri agar kedepannya istri mulai merasakan manfaat tersebut. Sehingga jika dilakukan terus menerus disertai dengan sedikit penjelasan, istri akan memahami dengan sendirinya.
2. Berikan contoh kepada istri bahwa suami tidak terpengaruh oleh omongan orang
'Yang merasakan bahagia itu diri sendiri, kalau menuruti kata orang kita cuma terlihat bahagia tapi sebenarnya malah memaksakan diri'. Gunakan kalimat itu sebagai dasar, kemudian sampaikan kepada istri dengan menunjukkan contoh kejadian. Sebaiknya sesuaikan dengan kondisi masing-masing. Sebab tidak semua orang bisa menggunakan cara penyampaian yang sama.
3. Tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, sampaikan hal itu
Paling aman memang menggunakan contoh diri sendiri. Semisal suami tetangga sedang membeli alat hobi yang baru. Suami menjadikan itu sebagai contoh, bahwa fase setiap orang berbeda-beda. Jadi tidak perlu membandingkan dengan alat hobi milik suami. Secara tidak langsung suami menegaskan dia tidak mau membandingkan alat hobi yang dimiliki. Antara suami dengan tetangga sudah memiliki alat hobi masing-masing sesuai kebutuhannya.
4. Memberi contoh dengan tidak berharap apapun, yang penting tetap berusaha yang terbaik
Suami bekerja keras dengan sungguh-sungguh, dan memberi pemahaman pada istri bahwa tujuan bukan segalanya. Yang penting melakukan yang terbaik, masalah pencapaian itu cuma bonus. Selama ini, apa yang dilakukan hanyalah untuk melanjutkan hidup saja. Sehingga istri tidak akan terlalu berharap banyak hal yang belum saatnya dicapai atau dimiliki.
5. Menceritakan kondisi orang lain yang lebih buruk
Menceritakan orang lain yang lebih baik merupakan hal yang harus dikurangi. Sebaliknya ceritakan kondisi orang lain yang lebih buruk. Misal 'Aku kemarin ketemu teman lamaku. Sekarang menyedihkan, sudah bangkrut, rumah dijual, sekarang malah hutangnya dimana-mana'
6. Menunjukkan setiap ada peningkatan
Ketika ada sebuah peningkatan, suami pantas untuk membahasnya dengan istri. Mulai dari kondisi rumah, pergantian kendaraan, kenaikan gaji atau penghasilan, dan masih banyak hal lainnya. Intinya dengan cara penyampaian yang baik, istri jadi tahu bahwa dalam menjalani kehidupan selalu ada peningkatan dari waktu ke waktu. Agar memang benar-benar terjadi peningkatan maka memang harus diusahakan.
7. Membimbing istri untuk lebih dekat dengan Tuhan
Dekat dengan Tuhan dan lebih rajin dalam menjalankan perintah agama, serta menerima banyak ilmu baru akan berpengaruh baik dari sisi spiritual. Sehingga dengan itu istri akan lebih mudah bersyukur sesuai dengan ajaran agama yang diikuti.
8. Sering mengalah dan menjadikan istri prioritas utama
Sudah pasti istri akan merasa lebih bahagia dengan kondisi ini. Karena mengesampingkan ego itu penting dalam menjalani rumah tangga. Yang penting istri bahagia meski kondisi cuma seadanya.
Baca juga: 6 Penyebab Istri Lama-lama Semakin Tidak Puas Terhadap Kondisi Suami