Pernah terjadi konflik dengan seseorang sehingga kalian pernah jadi rival dalam suatu masalah?, misalnya berkelahi, aksi premanisme, hingga masalah lain yang menciptakan permusuhan. Bahkan bisa saja terlibat kasus hukum dimana kalian harus saling melawan.
Setelah masalah selesai, dia tidak bersikap baik terhadapmu. Kalian seperti sama-sama grogi bila bertemu. Bisa dikatakan, kamu juga merasa terintimidasi oleh keberadaan dirinya. Padahal dalam aktivitas sehari-hari, bertemu dengannya adalah hal yang sering terjadi.
Kamu pernah mencoba berdamai dengan dia, tapi tidak bisa berhasil. Dia tetap memancarkan permusuhan karena masalah yang sudah berlalu. Tentu saja daripada kamu yang merasa terintimidasi, lebih baik balik keadaan itu. Biarkan dia yang berusaha menghindari kamu dengan cara berikut ini.
Cara Aman Intimidasi Orang Lain
1. Pastikan dulu ketika terlibat masalah kamu adalah korban
Kamu memang harus tahu bahwa dulu mengisi posisi sebagai korban. Sebab perasaan bersalah dia yang akan memberikan kamu kekuatan penuh dalam mengintimidasinya. Kalau kamu posisinya sebagai pelaku atau orang yang bersalah, rasanya cara ini tidak usah digunakan. Sebab perasaan bersalah itu tidak ada dalam dirinya. Malah kalau dia sudah merasa memiliki power, usaha kamu untuk melakukan intimidasi justru bisa menjadi kemarahannya.
2. Lakukan aktivitas ditempat dia biasa berada bersama seseorang yang dianggap berbahaya baginya
Semua orang itu pasti ada yang ditakuti. Beresiko besar jika harus berurusan dengan sosok tertentu. Nah, kamu musti tahu sampai mana level dia selama ini. Kamu bisa menggandeng sosok lain yang levelnya lebih tinggi dari dia. Bisa saja karena sungkan, takut, bahkan tidak ingin cari masalah, akhirnya dia tidak berani macam-macam. Secara tak langsung ini juga memberi tahu dia bahwa orang yang bersamamu bisa mempersulit hidup dia.
3. Jangan memancing, lupakan masalah yang sudah berlalu dan bersikaplah biasa saja
Ini yang harus kamu lakukan agar dia merasa sungkan sendiri. Jangan memancing sesuatu yang bisa mengingatkan masalah masa lalu. Bersikap biasa seolah kamu memang tidak terpengaruh oleh keberadaan dirinya. Dengan ini, dia sendiri yang akan salah tingkah sendiri. Secara posisi, siapa yang salah tingkah, dialah yang posisinya terintimidasi.
4. Jalin hubungan baik atau menguntungkan bersama orang-orang terdekatnya yang memiliki level lebih tinggi
Lagi-lagi pahamai sampai mana level dia. Sebagai modal untuk menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang levelnya lebih tinggi. Dengan menjalin hubungan baik dan menguntungkan, misal hubungan bisnis, dia pasti tahu orang terdekatnya akan membela kamu jika suatu saat ada masalah.
5. Pastikan aktivitas yang bisa mempertemukan dengan dia dalam kondisi yang aman
Kalau masalah perkelahian, selama tidak dalam posisi mabuk, malam hari, atau saat ada hiburan musik, potensinya terulang akan lebih kecil. Misalnya saat bertemu ditempat ibadah, pasar modern, dan sebagainya jarang perkelahian itu akan terulang lagi. Sehingga usahakan jika terjadi pertemuan ditempat yang semacam itu saja. Intinya cari aman saja jangan sampai terjadi konflik lanjutan. Yang penting, kamu tidak salah tingkah dengan keberadaan dia.
6. Buat dia tahu, bahwa kamu memiliki perlindungan yang kuat
Menggandeng sosok yang punya power memang perlu. Tujuannya agar dia minder jika berurusan denganmu lagi. Ketika bertemu dia akan berpikir panjang meskipun masih ada dendam dalam dirinya.
7. Bangun rasa percaya diri kamu, sehingga kamu lebih dulu mampu bersikap biasa
Ini yang memang harus dibiasakan agar kamu tidak gampang salah tingkah. Karena semua yang sudah terjadi, rasa percaya diri kamu akan menciptakan kesan bahwa kamu bisa menghadapi dia kapan saja. Seolah kamu punya power dalam diri yang membuatnya minder sendiri.
Dengan langkah diatas, tentunya dia akan berusaha menghindari masalah denganmu lagi. Bahkan kalau dia lama-lama tidak tahan, hanya ada dua kemungkinan, dia akan berusaha menghindari kamu dengan cara apapun, atau malah dia akan berusaha baik dan bersahabat denganmu. Semoga berhasil.