kebiasaan pamer memang bisa memberikan rasa bangga terhadap diri sendiri. Kebangaan yang hanya dirasakan oleh orang yang suka pamer, tidak akan memberikan dampak positif terhadap orang lain. Yang ada, kebanyakan adalah dampak negatif. Dimana semua itu akan memberikan banyak kerugian sendiri bagi orang yang suka pamer.
Misalnya pamer proyek, pamer pekerjaan, pamer penghasilan, dan paling utama adalah pamer barang mewah kepada teman atau lingkungan sekitar. Baik pamer di dunia nyata ataupun di media sosial, bisa memberikan kerugian seperti berikut ini.
1. Orang bisa mengukur batas kemampuan dari orang yang suka pamer tersebut
Tidak perlu pengetahuan khusus, siapapun bisa memperkirakan batas kemampuan dari orang yang suka pamer tersebut. Biasanya apa yang dipamerkan adalah batas pencapaian tertinggi dari orang tersebut. Misalnya orang suka pamer karena habis membeli motor 250 cc pada teman-temannya. Karena pada dasarnya orang itu suka pamer, artinya batas kemampuannya kemungkinan besar cuma sampai disitu. Sebab jika memang mampu membeli yang lebih baik, pasti mereka akan pamer motor yang memiliki kelas lebih tinggi dari itu.
2. Langsung mendapat kesan negatif dari orang baru
Padahal orang yang suka pamer, tidak tahu batas kemampuan orang baru yang ditemui. Sebagai contoh, orang pamer motor 150cc model sport, tapi tidak menyadari target pamernya memiliki motor 1000cc di rumah. Selain memalukan, hal itu juga menciptakan kesan negatif. Jangankan dengan yang memiliki kemampuan lebih tinggi, dengan yang setara saja bisa menciptakan kesan buruk.
3. Perlahan membangun rasa tidak nyaman dari orang sekitar
Semakin sering dipameri, orang lain pasti akan semakin merasa tidak nyaman. Hingga akhirnya untuk bertemu saja sudah malas, apalagi sampai berinteraksi dalam waktu lama. Sebab orang lain tahu, pertemuan dan interaksi hanya akan menambah rasa tidak nyaman yang sudah sejak lama dirasakan.
4. Orang akan lebih menjaga jarak jika merasa hal itu malah mempermalukan dirinya
Anggap saja A adalah orang rendah diri, pergi dengan si B yang suka pamer. Tindakan pamer itu sebenarnya bisa membuat A malu sendiri. Sehingga karena alasan itu, si A memilih untuk jaga jarak dan tidak terlalu dekat lagi dengan si B.
5. Menciptakan kebiasaan untuk memamerkan sesuatu diluar batas kemampuan
Sudah terbiasa pamer dengan barang atau pencapaian yang dimiliki sendiri, akhirnya muncul rasa tidak puas. Ada keinginan untuk membuat orang lain merasa lebih terkesan, padahal itu muncul dalam pikirannya sendiri. Hingga akhirnya memaksakan diri untuk memiliki atau mencapai sesuatu diluar batas kemampuannya. Untuk jangka panjang, itu justru bisa menjerumuskan ke lubang yang lebih menyengsarakan.
6. Akan merasa sangat malu ketika terjadi penurunan
Sudah pamer ini itu, haus pengakuan akan hal yang dimiliki, dan akhirnya bangkrut atau tiba-tiba kehilangan apa yang selama ini dibanggakan. Setelah itu, tentu tertawaan orang lain akan menciptakan rasa malu bagi orang yang suka pamer itu sendiri.
7. Bisa merasakan sakit hati ketika ada yang menandingi
Ini termasuk penyakit hati yang bisa mengarahkan ke banyak persoalan baru. sebab ada rasa tidak terima ketika ada yang menandingi. Merasa tidak mau kalah dengan orang lain. Meskipun orang lain benar-benar mampu sedangkan orang suka pamer memaksakan diri demi dianggap lebih unggul. Padahal itu hanya ada dalam pikirannya sendiri.