Pertengkaran yang akhirnya memicu tindakan kdrt dari suami terhadap istri, tentunya kejadian itu akan meninggalkan dampak kepada masing-masing pihak. fokus ke suami, setelah melakukan pemukulan terhadap istri, berbagai macam perasaan akan dialami olehnya.
Untuk setiap orang memiliki perbedaan dan hal itu dipengaruhi oleh karakter dari masing-masing suami. Dan perasaan itu biasanya akan mempengaruhi tindakan suami dalam jangka panjang. Beberapa perasaan yang akan disebutkan, dimulai dari perasaan yang kebanyakan suami rasakan setelah memukul atau menampar istrinya.
Perasaan suami setelah memukul istri
1. Suami normal: Merasa bersalah dan kasihan dengan istri
Sebagai suami yang normal tentu saja rasa bersalah dan kasihan itu ada. Bahkan bukan hanya itu, suami pasti berusaha untuk meminta maaf baik dengan kata atau tindakan nyata. Suami juga akan berusaha melakukan sesuatu atau memberikan benda tertentu sebagai bentuk penyesalan. Berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengulangi, dan berusaha semaksimal mungkin untuk lebih bisa mengontrol emosi jika pertengkaran tidak terhindarkan lagi.
2. Suami egois: Biasa saja dan merasa bahwa istri yang harus sadar diri
Memang sudah tidak ada upaya minta maaf, malah suami merasa bahwa istrinya yang harus menyadari penyebab terjadi pertengkaran. Suami merasa istrinya adalah pemicu dia melakukan tindakan kekerasan. Dan harapan suami, istri tidak akan lagi melakukan tindakan yang bisa memancingnya melakukan tindakan kekerasan lagi. Jadi akar masalah pertengkaran dengan provokasi istri hingga suami memukul, dianggap sebagai dua masalah berbeda. Jika suatu saat suami bersalah, berharap pada istri untuk menghadapinya dengan sabar.
3. Suami tidak tahu diri: Justru semakin merasa marah setelah pemukulan
Akan semakin marah meskipun tidak melakukan tindakan kekerasan lagi. Apalagi melihat istri yang mulai menangis, malah semakin menyalahkan istri terus menerus. Biasanya sih, suami tidak akan berhenti melanjutkan pertengkaran meskipun sudah ada tindakan pemukulan.
4. Suami psikopat: Merasa tidak cukup hanya dengan melakukan pemukulan saja
Merasa tidak puas dengan hanya memukul. Suami biasanya semakin menjadi dengan tindakan yang lebih kejam. Perasaan puas hanya didapatkan ketika level 'penyiksaan' sudah sampai pada tahap tertentu. Itupun, suami malah merasa mendapatkan kepuasan dari hal itu. Sehingga kedepan, ada potensi suami melakukan tindakan yang lebih kejam lagi.
5. Suami gila: Merasa tidak ada apa-apa
Setelah terjadi justru berpikir semua sudah selesai. Dan setelahnya berharap istri bisa bersikap biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa. Melakukan aktivitas seperti biasanya tanpa ada beban sedikitpun. Kalau saja istri masih menunjukkan sikap yang menyebalkan bagi suami, malah bisa menciptakan masalah baru lagi.
6. Suami cuek: Tidak peduli dengan apapun kondisi istri
Apapun yang dialami istri tidak begitu diperdulikan. Suami malah berusaha mencari pengalihan lain untuk menghindari keadaan tersebut. Mencari hiburan lain dengan memilih jalan aman. Dan setelah pulang, mungkin cuma diam dan membiarkan keadaan akan membaik dengan sendirinya.
Baca juga: 8 Bukti Nyata Permintaan Maaf Suami Setelah Memukul Istri