Pada wilayah atau daerah tertentu, ada tradisi sekelompok pemuda setempat yang memukuli satu orang karena menghamili wanita dikampungnya. Perbuatan semacam itu tetap dilakukan meskipun pria yang menghamili anak orang tersebut tetap menyatakan tanggung jawab.
Tradisi semacam ini dilakukan sebagai bentuk kekesalan pemuda setempat karena daerahnya sudah dipermalukan oleh pria terkait. Tentunya terdapat pro dan kontra dalam hal ini. Terutama pihak keluarga wanita yang terlibat dan juga pihak keluarga yang menghamili.
Sebab mereka yang kontra dengan kebiasaan ini, menganggap kalau sudah bertanggung jawab tidak perlu dipukuli. Karena sudah bersedia menikahi sebagai bentuk tanggung jawab atas perbuatan yang sudah dilakukan.
Mereka berpikir, kecuali kalau tidak mengaku atau berusaha menghindari tanggung jawab untuk menikahi, dipukuli bukan suatu masalah.
Sedangkan mereka yang sepakat dengan budaya semacam ini, justru mendukung. Bertanggung jawab atau tidak, seharusnya memang harus diberi pelajaran. Selain memberikan efek jera kepada pelaku, juga menjadi pelajaran bagi orang lain yang ingin melakukan hal serupa.
Diharapkan kedepannya, kalau menjalin hubungan harus dilakukan dengan prosedur yang sesuai. Datang, kenalan, lamaran, baru kemudian menikah. Tidak harus melalui proses hamil duluan.
Jika bertanggung jawab atau tidak tetap dipukuli, menjadi pelajaran bagi pria lain yang takut dipukuli. Sehingga berpikir ulang jika harus berbuat aneh-aneh sebelum sah menjadi suami istri.
Kecuali kalau pihak keluarga bisa rapi dalam menutupi aib tersebut. Melakukan negoisasi secara tertutup lebih dulu agar orang satu kampung tidak mengetahui fakta hamil duluan tersebut.
Pemukulan dan penganiayaan untuk orang yang menghamili orang memang tidak dibenarkan, tapi tetap butuh tindakan sebagai bentuk pelajaran. Tentu saja, agar pria lain berpikir ulang untuk menghamili wanita dari kampung tersebut.
Bagi yang setuju dengan budaya ini, mungkin tidak ada masalah. Tapi bagi yang tidak setuju, sebaiknya mencari solusi lain. Membuat aturan baru sebagai langkah antisipasi. Misalnya saja denda yang sangat besar atau tindakan lain untuk memberikan efek jera.