Kita sering sekali melihat bahkan mungkin kalian sendiri mengalami kesusahan dalam belajar mengemudi mobil. Sudah belajar dan kursus macam-macam, tapi kemampuan menyetir itu tidak berkembang sama sekali.
Bisa dikatakan setiap belajar cenderung kembali ke awal. Latihan sebelumnya tidak berhasil lagi diterapkan.
Sehingga semakin lama, tidak bisa-bisa menguasai teknik mengemudi mobil yang benar. Kira-kira, inilah penyebab logis seseorang sulit belajar nyetir mobil.
Penyebab sulit menguasai teknik menyetir mobil
1. Terjebak pada fase berpikir berat ketika menyetir mobil
Menerjemahkan apa yang ada dalam pikiran, kemudian menerapkan dalam sebuah tindakan itu yang menjadikan proses belajar menyetir semakin sulit.
Misalnya kita berpikir injak gas sedikit, nanti setelah ini masukin gigi, mengerem, dan sebagainya. Semua hal itu ada dalam pikiran dan kita harus menerjemahkan lebih dulu baru mengambil tindakan.
Sehingga itu akan membuat kita semakin merasa kesulitan. Tidak seperti ketika berjalan, mendapatkan keseimbangan bersepeda atau naik motor, yang bisa kita lakukan secara natural dan alami.
Beban kerja pikiran lebih ringan bahkan kita merasa sedang tidak berpikir dalam melakukannya.
Sedangkan ketika belajar menyetir mobil, beban kerja pikiran justru lebih berat. Sedangkan kita terus berada pada fase itu. Berpikir, menerjemahkan, kemudian menentukan tindakan.
Sehingga kita akan merasa, belajar mengemudi itu sulit. Padahal jika kita berusaha lebih membiasakan diri dalam teknik tertentu sampai berjalan alami dan natural, kita lebih cepat menguasainya.
2. Hanya fokus pada teknik berjalan
Salah satu kesalahan yang membuat orang sulit belajar mobil adalah fokus pada teknik berjalan saja. Sehingga cenderung belajar berjalan terus menerus dengan didampingi orang yang sudah bisa menyetir mobil.
Padahal yang paling penting adalah teknik lain. Menjadikannya biasa agar berjalan natural dan akhirnya membuat kita tidak harus berpikir berat dalam menerapkan segala tekniknya.
Teknik yang benar, nanti akan penulis sampaikan pada bagian akhir artikel. Jadi selesaikan artikel ini sampai akhir.
3. Terlalu takut akan resiko
Sudah beban kerja pikiran berat untuk menerjemahkan teori ke praktek menyetir, masih ditambah berpikir tentang segala resiko yang akan terjadi nantinya. Sehingga rasanya akan semakin sulit untuk bisa menyetir mobil.
Sebaiknya tidak perlu takut akan resiko apapun jika sedang belajar mobil.Yang penting sebelum melakukannya benar-benar dilakukan di tempat yang aman.
4. Meski tahu tapi masih merasa asing dengan segala fungsi tuas, tombol, pedal, dan sebagainya
Tahu segala fungsi tuas, pedal, tombol, dan semua yang ada untuk menjalankan mobil itu wajib. Tapi itu belum cukup karena masih butuh kebiasaan untuk bisa reflek menemukan dalam waktu cepat.
Orang yang belajar mobil memang bisa memahami gas, rem, kopling, dan segalanya tapi mereka belum tentu mampu beradaptasi dengan posisinya.
Sehingga balik lagi pada masalah beban pikiran. Ketika dalam kondisi mendadak untuk menemukan salah satunya harus berpikir lebih dulu.
Yang perlu dilakukan adalah membiasakan diri agar merasa tidak perlu berpikir dalam menggunakannya.
5. Tidak bisa memperkirakan takaran segala jenis fungsi pada mobil
Memang harus dipelajari kemudian dipahami dan diterapkan agar menjadi kebiasaan terkait segala takaran penggunaan untuk setiap fungsi panel, tombol, tuas, pedal, dan sebagainya.
Memahami karakter mobil, fungsi spion kiri, posisi ban, kedalaman dalam menginjak gas, dan sebagainya.
Itu harus benar-benar dipahami lebih dulu, kemudian dilakukan agar terbiasa dan semuanya bisa berjalan natural tanpa harus berpikir berat.
Selain dari beberapa penyebab diatas, masih ada faktor lain yang berkaitan dengan tingkat kemampuan seseorang dalam mempelajari sesuatu. Bagi yang sampai saat ini belum bisa menyetir mobil dan masih proses belajar, sebaiknya baca artikel urutan belajar mobil yang tepat dibawah ini.
Baca juga: Bukan Muter Lapangan, Ini Urutan Belajar Nyetir Mobil Agar Cepat Bisa