Kalau orang belum mampu beli mobil, jatuhnya akan memaksakan diri dengan segala cara untuk memilikinya. Meskipun dalam memilikinya, harus menahan diri mengorbankan segala kebutuhan. Hingga dalam kepemilikan mobil yang dipaksakan tersebut, akhirnya membuatnya menderita sendiri.
Harus hemat dalam masalah pengeluaran pokok hanya untuk bisa membayar cicilan mobil. Hingga akhirnya mobil menjadi tidak terawat dan memberikan kerugian tersendiri.
Biasanya orang seperti ini, memiliki pendapatan yang minim dan sebenarnya cuma cukup untuk memenuhi kebutuhan saja. Jika berani menekan keinginan, masih bisa menyisihkan sedikit untuk tabungan.
Namun karena keinginan untuk beli mobil sangat tinggi, akhirnya membuat anggaran beli mobil dengan cara kredit atau pinjam uang orang lain. Dimana total pendapatan sisa untuk cicilan mobil, sangat tidak layak untuk digunakan memenuhi kebutuhan hidup.
Dan inilah beberapa alasan orang memaksakan diri beli mobil meskipun sebenarnya tidak mampu.
10 Alasan Orang Memaksakan Diri Beli Mobil Meski Sebenarnya Belum Mampu
1. Tidak mau kalah dengan orang lain
Biasanya ada semacam persaingan dalam pergaulan baik antar teman atau antar tetangga. Ketika sudah mulai banyak yang beli mobil, merasa kalah jika belum memiliki sendiri. Sehingga meskipun keadaan belum mampu, memaksakan diri untuk bisa segera memilikinya.
Apalagi ditambah kemudahan dalam pengajuan kredit, akhirnya merasa mantap untuk memiliki meski belum saatnya. Walaupun harus hemat level maksimal, dianggap bukan masalah asal bisa memiliki mobil segera.
2. Membutuhkan pengakuan dari orang lain
Biasanya orang yang tidak punya sesuatu untuk dibanggakan, satu-satunya pengakuan yang bisa didapat adalah tentang kepemilikan atas sesuatu. Dan yang dianggap paling mudah dilaksanakan adalah memiliki mobil.
Akhirnya dengan modal nekad dan uang muka ala kadarnya, membeli mobil yang harga totalnya tidak sesuai kemampuan.
3. Ingin terlihat kaya
Ada juga orang yang ingin terlihat kaya dengan memiliki mobil, setidaknya itu yang dia pikirkan. Akhirnya berusaha dengan cara apapun untuk memiliki secepat mungkin meskipun aslinya belum saatnya punya.
4. Merasa bisnisnya akan lebih berkembang dengan beli mobil
Ini bisa saja benar dan keputusan tepat, namun banyak juga yang malah salah prediksi. Sebab ada juga yang setelah kredit mobil, usahanya malah menurun. Sebab bukan hanya keuntungan yang digunakan untuk bayar cicilan, ada juga yang menggunakan uang modal sehingga usaha perlahan mengalami penurunan.
5. Sebenarnya cuma ingin, tapi dianggap sebagai kebutuhan
Ada yang sebenarnya cuma ingin punya mobil, tapi dianggap sebagai butuh. Seolah-olah memiliki mobil adalah keadaan darurat yang harus dilaksanakan. Padahal penggunaan mobil bisa dilakukan dengan cara yang lain. Tentunya yang sesuai kemampuan.
6. Merasa mampu meskipun sebenarnya tidak
Merasa mampu itu bisa tercipta jika gaji yang digunakan untuk bayar cicilan hutang masih sisa. Padahal sisa gaji setelah digunakan bayar cicilan tidak seberapa. Buat memenuhi kebutuhan saja tidak cukup, apalagi memenuhi keinginan. Makanya orang seperti ini cenderung beresiko gagal bayar, tidak mampu bayar pajak, dan mobilnya akhirnya tidak terawat.
7. Hanya demi meningkatkan gengsi
Kalau urusannya sudah masalah gengsi, bukan lagi bikin orang memaksakan diri, ada juga yang rela hutang sana sini untuk menutup hutang lain. Gali lubang tutup lubang sudah menjadi hal yang biasa.
8. Panas karena dipengaruhi orang lain
Awalnya belum terpikir dan sadar dengan kondisi, tapi dipengaruhi orang lain yang mungkin saja itu adalah sales mobil. Akhirnya karena terpengaruh, punya tekad kuat untuk memiliki mobil meski harus hutang sana sini.
9. Ingin menunjukkan pada kerabat bahwa sudah menjadi orang sukses
Para perantauan yang tidak ingin dianggap gagal ketika pulang kampung, menganggap mobil adalah harta yang bisa ditunjukkan. Sehingga apapun caranya berusaha menunjukkan hal itu karena tidak ingin dianggap gagal. Alasan ini akan semakin kuat, jika dianggap gagal akan dipermalukan didepan keluarga yang lain saat pulang kampung.
10. Merasa mobil adalah tolak ukur kesuksesan seseorang
Banyak kok yang berpikir seperti ini, kepemilikan mobil dianggap sebagai tolak ukur kesuksesan. Sehingga tidak sadar diri, meskipun belum mampu tapi merasa sukses hanya karena sudah punya mobil.
Padahal kesuksesan tidak selalu diukur dari itu saja. Buktinya, sudah berapa banyak orang yang memutuskan tidak memiliki mobil tapi tabungannya banyak, mampu beli tanah sana sini dan sebagainya.
Baca juga: 10 Alasan Seseorang Tidak Mau Beli Mobil Meski Sebenarnya Mampu