Membuat surat perjanjian dengan pacar memang tidak ada salahnya. Ini bisa berguna untuk memberikan batasan sejak awal. Juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebelumnya.
Namun untuk membuat surat perjanjian ketika sedang mabuk cinta, banyak hal-hal yang belum terpikir sebelumnya. Untuk itu perlu contoh untuk membuat perjanjian dengan pacar.
Tapi sebaiknya pacar juga sepakat agar tidak terkesan memaksakan kehendak yang akhirnya membuat salah satu tidak nyaman. Hanya sebagai contoh, inilah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika ingin membuat surat perjanjian dengan pacar.
10 Poin Utama Saat Membuat Perjanjian Dengan Pacar
1. Kalau selingkuh harus sepakat untuk putus, tidak ada kata kesempatan kedua
Memang kalau selingkuh dimaafkan kemudian diberi kesempatan kedua, sering sekali menjadikan pacar tidak tahu diri. Bisa mengulangi kembali kesalahannya. Maka dalam membuat perjanjian dengan pacar, langsung saja masukkan poin satu ini. Agar kalau mau selingkuh bisa berpikir ulang. Selingkuh artinya siap ditinggalkan.
2. Tidak boleh menuntut untuk komunikasi setiap hari, itu mengganggu waktu produktif
Kalau awal hubungan tidak masalah, tapi kalau sudah berlangsung beberapa bulan tidak seharusnya komunikasi setiap hari. Karena ini mengganggu waktu produktif keduanya. Bisa-bisa kalau tidak memasukkan poin ini dalam perjanjian, keduanya tidak bisa berkembang karena cuma sibuk chattingan saja.
3. Menentukan batas sentuhan terhadap pacar, agar tidak kelewat batas
Ini juga penting, agar keduanya bisa tetap kontrol. Jika memaksa atau meminta, memang harus ada hukuman. Hukuman yang tepat agar tidak lagi mengulangi permintaan aneh-aneh.
4. Jika mengaku serius harus bersedia bertemu orang tua, tanpa itu cuma omong saja
Kalau memang mengaku serius, harusnya tidak takut menghadap dan bertemu orang tua. Catat, kalau tidak berani melakukan itu artinya cuma sekedar omong saja. Yang bisa dilakukan oleh semua orang.
5. Jika terpaksa putus tidak boleh mengungkit masa lalu, anggap seolah tidak pernah ada apa-apa biar tetap bisa berteman
Namanya pacaran tentu ada resiko putus. Kalau sudah putus harus ada perjanjian untuk bersikap biasa, tidak menganggap pernah ada hubungan. Agar keduanya bisa santai menjalani interaksi tanpa bayangan masa lalu. Tentu saja pertemanan juga tidak akan terputus.
6. Tidak boleh membongkar aib atau rahasia yang sudah diceritakan
Pada saat sedang mabuk cinta, segala hal dan rahasia termasuk aib bisa terbongkar. Dalam perjanjian yang dibuat, sebaiknya tidak boleh mengungkit atau membongkar itu didepan orang lain. Apalagi menjelek-jelekkan entah saat masih pacaran atau jika nanti sudah jadi mantan.
7. Jika ada hutang, setelah jadi mantan tetap harus dibayar
Masalah seperti ini yang biasanya menggantung, masalah hutang sama pacar. Pada saat pacaran salah satu pihak meminjam uang. Tapi karena masih pacaran dan masih sayang, pihak yang dipinjami santai saja. Tapi meski begitu dalam perjanjian, kalau ada yang hutang tetap harus dibayar meskipun sudah jadi mantan.
8. Hadiah yang sudah diberikan tidak boleh diminta kembali
Banyak kasus terjadi setelah putus apa yang sudah diberikan diminta kembali. Itu sungguh memalukan apalagi barang yang diberikan sudah tidak berarti bahkan sudah hilang. Kalau beli lagi belum tentu pihak yang diberi mampu melakukan.
Maka buat perjanjian kalau sampai ada pertengkaran barang tidak boleh diminta kembali.
9. Tidak boleh mencari tahu masa lalu pacar dengan mantan-mantan terdahulu, itu bisa merusak suasana
Kalau sudah pacaran harus fokus dengan hubungan saat ini. Tidak boleh tanya banyak tentang masa lalu dengan mantan terdahulu. Pacaran tujuannya untuk mendapatkan kesenangan bukan membuat suasana tidak nyaman dengan cerita masa lalu. Yang penting kondisi saat ini bukan kondisi yang sudah berlalu.
10. Menghilang tanpa kabar sama saja memberi peluang kepada pacar untuk cari yang lain
Pacar kalau sampai memutuskan menghilang tanpa kabar beberapa hari, sama artinya memberikan kesempatan untuk mencari yang lain. Jadi kalau sengaja menghilang tanpa kabar kemudian setelah datang ada yang lain, tidak boleh menyalahkan.