Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali kita menemui orang yang suka pamer. Pamer pencapaian, pamer tentang barang yang dimiliki, hingga pamer sesuatu yang sering membuat orang lain merasa risih.
Kadang apa yang mereka pamerkan, sebenarnya adalah hal yang biasa. Lebih banyak orang yang lebih baik dari mereka. Dari itu, inilah beberapa fakta orang yang suka pamer.
Fakta Orang Yang Suka Pamer
1. Mereka tidak menyadari bahwa orang lain lebih banyak yang tidak peduli
Yang mereka pikirkan itu, orang kagum dengan apa yang mereka tunjukkan. Dan itu membuat mereka yang suka pamer merasa terlalu senang.
Sehingga tidak kunjung berhenti, malah terus menerus berbicara menceritakan apa yang mereka miliki. Bahkan ada dorongan untuk menunjukkan pada orang lain lagi.
Seolah mereka berpikir, semua orang memperhatikannya. Padahal lebih banyak yang tidak peduli dengan semua itu.
2. Kebanggaan itu cuma dirasakan sendiri, orang lain sudah pasti tidak
Ada rasa bangga dalam diri yang begitu besar. Bangga terhadap apa yang dimiliki atau apa yang dicapai. Tentunya kebanggaan itu benar-benar besar dirasakan ketika sedang pamer.
Apakah orang lain ikut bangga meskipun mengatakan?, tentu saja tidak. Mungkin itu cuma untuk menghargai saja.
3. Apa yang mereka pamerkan, merupakan pencapaian tertinggi
Orang suka pamer, tentunya apa yang mereka tunjukkan adalah pencapaian tertinggi. Jadi orang suka pamer malah bisa diukur sampai batas mana kemampuannya.
Sebab kalau memang ada pencapaian yang lebih tinggi, pasti akan ditunjukkannya dengan berbagai cara. Malahan orang suka pamer, cenderung melebihkan dari kenyataan sebenarnya.
4. Orang lain yang tampak antusias, sebenarnya cuma sungkan bahkan kasihan
Ada rasa sungkan sehingga berusaha menunjukkan antusias. Tidak ingin membuat orang yang sedang pamer merasa tersinggung sebab itu bisa membuat hubungan keduanya tidak baik.
Namun ada juga yang merasa kasihan, karena ketika orang itu sedang pamer, banyak orang yang akhirnya malah meremehkan atau menertawakannya.
5. Tindakan ini akan membuat orang lain tidak nyaman dengannya
Terlalu sering pamer tentunya orang lain semakin lama akan merasa tidak nyaman. Akhirnya orang yang suka pamer cenderung dijauhi bahkan dihindari.
Sebab mereka yang terlanjur tidak nyaman, sebenarnya sudah malas mendengar semua cerita tentang kesombongan tersebut.
6. Jika bukan kenyataan, fakta sebenarnya akan lebih mudah menyebar
Karena pamer itu dibalut dengan kebohongan, setelah orang lain tahu kebenarannya tentu saja muncul keinginan untuk menyebarkan.
Jadi kalau sudah pamer ditambah halu, tidak butuh waktu lama usaha mencari pengakuan itu akan kalah langkah dengan penyebaran kenyataan sebenarnya.
7. Memicu untuk berkeinginan mendapatkan pengakuan lebih meski harus memaksakan diri
Rasa bangga dan senang atas pengakuan orang lain karena suka pamer, mendorong keinginan untuk menunjukkan lebih. Dampaknya jelas menyiksa diri karena sering sekali memaksakan diri untuk mencapai atau memiliki sesuatu yang belum saatnya dicapai.
Sehingga cenderung membuat orang yang suka pamer, memiliki gaya hidup melebihi batas kemampuannya. Apakah ini menyiksa diri?, tentu saja.
8. Jika sampai jatuh, lebih banyak orang yang menertawakan daripada bersimpati
Pada pencapaian tertinggi suka pamer, seolah-olah itu adalah pencapaian terhebat. Tapi jika sampai nanti mengalami penurunan atau bahkan jatuh, biasanya akan lebih banyak orang yang menertawakan.
Kalaupun ada yang bersimpati, itu cuma cover saja. Dibelakang pasti ada saja cara untuk menjadikan sebagai bahan tertawaan.
Jadi sekali lagi, jadi orang jangan suka pamer. Apa adanya saja yang penting tidak merugikan orang. Senang dan bangga atas pencapaian itu tidak salah, tapi utamakan menikmati lebih dulu dan biarkan orang tahu dengan sendirinya.
Baca juga: 7 Ciri Teman Tidak Mau Kalah Ketika Kamu Pamer Sesuatu