Suami kasar bukan hanya dengan kata yang keluar dari mulutnya, tapi sikap kasar itu juga sering ditunjukkan dengan tindakan fisik. Yang akhirnya membuat istri menjadi tertekan dan mulai berpikir untuk mengakhiri hubungan.
Jika anda berada pada posisi ini sebaiknya setelah banyak pertimbangan, dengan alasan berikut ini menguatkan bahwa anda tidak perlu bertahan dengan suami kasar yang suka main tangan.
Haruskah Bertahan Dengan Suami Yang Kasar?, Ini 8 Alasan Anda Tidak Harus Bertahan Untuknya
1. Sikap kasar itu sudah cukup membuktikan bahwa anda tidak berharga di matanya
Ketika seseorang menganggap orang lain berharga pasti akan berusaha untuk dijaga, dibuat bahagia, bahkan rela mengalah. Sedangkan suami kasar sepertinya tidak memiliki cara pandang seperti itu.
Buktinya dia selalu berkata kasar bahkan melakukan tindakan kasar. Jadi selama dia tidak berusaha berubah meskipun anda sudah berusaha mengalah, nilai anda di mata suami benar-benar buruk.
2. Biasanya sikap kasar itu tidak akan mudah hilang, kedepan dia malah semakin menjadi karena kebiasaan
Sudah menjadi kebiasaan, setiap mencapai titik didik emosinya maka kekerasan yang akan dia andalkan. Sebab kebiasaan semacam itu akan sangat sulit hilang apalagi sudah sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Kedepan kesulitan untuk berubah itu pasti akan terjadi kalau bukan dari dia sendiri yang berniat untuk berubah menjadi lebih baik, itupun kemungkinannya kecil.
3. Ketika dia merasa kalah meski salah, pelarian akhir sebagai ungkapan emosi akan selalu berakhir dengan kekerasan
Meskipun salah, suami kasar jarang mau mengalah karena dia sudah merasa bisa memenangkan setiap perdebatan dengan kekerasan. Akhirnya 'plak', itulah andalannya ketika dia merasa terpojok oleh serangan kata-kata istrinya.
Jika sudah begini, keegoisan suami akan semakin besar karena merasa bahwa kekerasan adalah solusi akhir untuk mengatasi segalanya.
4. Sikap keras yang ditunjukkan juga memberi pengaruh buruk pada mental anak
Tidak ada perbandingan yang lebih baik, tapi jika anak mendapatkan tontonan kekerasan terus menerus, justru akan mengganggu mental sang anak.
Lebih baik hidup tanpa ayah kandung tapi damai daripada dengan ayah kandung selalu melihat adegan kekerasan.
5. Jika segala cara tidak bisa membuatnya berubah, berpisah adalah satu-satunya cara yang bisa membuat dia sadar meski terlambat
Selama istrinya masih ada dan tidak ada masalah berarti karena dampak melakukan kekerasan, suami akan merasa aman dan menganggap semua akan baik-baik saja.
Kesadaran itu justru muncul setelah suami merasa kehilangan orang yang selalu sabar menghadapinya. Meskipun dia mendapat istri baru, jika dia sendiri kalah posisi pasti akan menyesal dengan tindakan dulu selama ini.
6. Tidak akan ada akhir yang bahagia, karena dia hanya akan mengedepankan egonya sendiri
Yakin suatu saat dia sadar, itu bisa dikatakan percuma. Kecuali dia cacat, lumpuh, dan tidak bisa apa-apa, mungkin baru menyadari kalau istrinya sabar menghadapinya. Tapi apakah anda mau, dia berubah ketika lumpuh dan tidak bisa apa-apa?.
Karena umumnya, suami yang keras cenderung menuruti egonya sendiri terus menerus. Akhirnya istri tidak pernah merasa bahagia.
7. Ini pun bisa memancing reaksi suami untuk selingkuh, karena merasa istrinya membuatnya emosi terus
Padahal suami yang memiliki watak keras pada istri bahkan keluarga. Tapi dari cara pandang suami, istrinya itu yang menyebalkan, selalu memancing emosi, bahkan dianggap tukang membantah.
Sehingga suami menganggap istrinya sosok yang menyebalkan. Dampaknya dia dengan mudah tergoda selingkuh sebagai pelarian karena penilaian buruk kepada istri, itu pembelaan yang akan dia gunakan.
Baca juga: 6 Macam Perasaan Suami Setelah Memukul Istri Berdasarkan Karakternya
8. Dan yang pasti, Anda berhak bahagia dengan pria yang lebih tepat
Pernah tidak membayangkan hidup bahagia dengan pria lembut yang bisa memberikan anda kebahagiaan?, anda berhak memiliki kehidupan seperti itu. Dan tentu saja saat ini tidak akan pernah anda dapatkan dengan suami.
Suami Kasar apakah harus cerai?
Jika memang anda sudah tidak betah hidup bersamanya, solusinya ya bercerai. Namun jika anda masih berpikir banyak hal, dengan pertimbangan, lebih baik cari pihak netral agar suami mau berubah.
Tidak ada salahnya memberikan ancaman agar suami berpikir dua kali melakukan kekerasan lagi. Anda butuh dukungan dari orang yang dihormati atau disegani suami.