Beberapa orang malas belanja di warung tetangga, meskipun banyak narasi yang mendorong untuk memajukan warung tetangga. Itu benar sekali, tapi kadang ada beberapa hal yang membuat seseorang malas belanja di warung tetangga.
Setiap orang memiliki alasan masing-masing, namun kebanyakan memiliki alasan yang sama. Dan inilah beberapa alasan yang membuat seseorang malas belanja di warung tetangga.
5 Hal Yang Membuat Seseorang Malas Belanja di Warung Tetangga
1. Kepribadian pemilik warung yang menyebalkan
Mungkin karena pernah merasa sakit hati, merasa tersinggung oleh ucapan tetangga saat belanja. Sehingga ada rasa tidak nyaman belanja di warung tersebut. Atas dasar perasaan tidak nyaman tersebut akhirnya enggan untuk sekedar berinteraksi.
Apalagi sudah pernah ada masalah sebelumnya, tentu akan semakin malas untuk bertemu. Jadi warung tidak ada hubungannya dengan alasan ini, sebab masalahnya ada pada penjualnya.
2. Harga yang dipatok lebih mahal dari standar harga warung lainnya
Ada warung yang jual terlalu mahal dari standar warung kebanyakan. Memiliki selisih yang begitu besar sehingga beberapa orang malas untuk belanja.
Lebih memilih untuk belanja di warung yang lebih jauh karena meski mahal, masih masuk akal. Hal ini bisa saja terjadi, karena warung yang malas didatangi, tidak belajar memahami standar harga di warung lain. Sehingga dalam mengambil keuntungan terlalu besar.
3. Tidak lengkap karena setiap datang, banyak yang tidak ada
Warung yang sebelumnya besar sering mengalami kejadian ini. Karena banyak yang tidak lengkap, setiap orang datang tidak menemukan apa yang dibutuhkan. Sehingga karena pengalaman itu, lebih memilih belanja di warung lain. Istilahnya sekali jalan dapat semuanya.
4. Barang yang dijual kebanyakan stok lama
Mungkin karena sebelumnya tidak memahami kebutuhan masyarakat sekitar, akhirnya memilih untuk belanja produk yang kurang diminati terlalu banyak. Hingga stok menumpuk dan makin lama tidak layak jual.
Tapi karena ada yang butuh, stok tetap terjual perlahan, namun kekecewaan pelanggan barang sudah buruk atau malah kadaluarsa. Karena pengalaman itu akhirnya sudah malas belanja di warung tersebut.
5. Pelayanan yang buruk, mentang-mentang tetangga tidak dilayani dengan baik
Pemilik warung suka meremehkan dengan tidak segera melayani pembeli. Misalnya penjual sedang main handphone, ketika tetangga belanja disuruh menunggu dulu. Itupun butuh waktu lama, dan malah menyalahkan pembeli karena tidak mau menunggu.
Meskipun gayanya bercanda tetap saja menjengkelkan jika pembeli buru-buru. Tapi giliran orang lain, disegerakan untuk dilayani meskipun sedang sibuk beneran.
Atau untuk pelayanan yang merepotkan, pembeli sering disuruh melayani diri sendiri padahal penjual juga sedang santai. Entah kenapa, kebanyakan penjual menilai setiap pembeli terdekat dianggap tidak pantas mendapatkan pelayanan terbaik.