Kalau kita sedang perjalanan jauh, kita biasanya akan melihat beberapa kendaraan di kota tertentu yang seolah terlalu lambat. Sehingga kita merasa harus segera mendahului kendaraan lain tersebut. Begitu juga ketika kita mengemudi di kota sendiri, kendaraan lain yang melakukan perjalanan jauh seolah terlihat buru-buru dan tidak sabaran.
Pada kenyataannya ketika kita melakukan perjalanan jauh, kita akan cenderung memacu kendaraan dengan kecepatan lebih tinggi. Sedangkan ketika jalan di kota sendiri dengan tujuan dekat, kita akan lebih santai dan memacu kendaraan dengan kecepatan sedang. Atas dasar itu, inilah beberapa alasan yang menjadi penyebabnya.
5 Penyebab Kita Cenderung Ngebut Jika Perjalanan Jauh
1. Cara pandang terhadap kecepatan akan berubah seiring dengan jarak tempuh
Seperti yang sudah dijelaskan di paragraf pembuka, semakin jauh kita menempuh perjalanan, maka cara pandang terhadap kecepatan akan berubah. Ketika kita mulai perjalanan dari rumah dengan radius kurang dari 20 km, berkendara 50 km / jam rasanya sudah kencang. Tapi ketika jarak yang kita tempuh semakin jauh, seiring berjalannya waktu kita akan merasa semakin lambat. Apalagi jika jarak tempuh yang kita tempuh lebih dari 100 km, tentunya dengan kecepatan 50 km / jam akan membuat kita merasa itu sangat lambat. Makanya semakin panjang jarak tempuh, kecepatan kita juga akan mengikuti secara tidak sadar.
2. Naluri untuk berusaha menghemat waktu
Meskipun kita tidak terlalu memikirkan, tapi kita sendiri memiliki naluri untuk menghemat waktu. Sebab sebelumnya kita sudah punya bayangan seberapa jauh kita akan menempuh perjalanan. Sehingga rasa tidak sabar untuk sampai itu akan muncul dengan sendirinya. Bahkan ketika menjadi penumpang pun, naluri itu tetap akan muncul dalam diri kita.
3. Apalagi muncul rasa jenuh jika tidak kunjung sampai
Kalau kita sudah tidak mampu menikmati perjalanan, tentu kita akan memiliki keinginan untuk segera sampai. Misalnya karena sudah terbiasa dengan jalurnya, jalurnya membosankan, atau karena tidak ada perbedaan sepanjang perjalanan. Karena rasa jenuh itulah yang memancing kita untuk memacu kendaraan lebih kencang lagi.
4. Keinginan untuk segera bebas dari tanggung jawab karena lelah
Kalau lelah kemudian mampir di rest area, itu belum bisa dikatakan bebas dari tanggung jawab. Karena masih harus menempuh perjalanan jauh. Tapi jika sudah sampai tujuan baru kemudian istirahat, itulah keinginan yang paling besar. Tentunya keinginan itu akan semakin kuat, jika rasa lelah sudah benar-benar dirasakan.
5. Terpengaruh oleh kondisi jalan yang memang mendukung, biasanya di tol
Sama seperti yang pertama, hanya saja hal ini disebabkan oleh kondisi jalan. Jalan yang luas, jarang ada kendaraan lain yang berjalan pelan, apalagi tidak sedikitpun melirik speedometer. Karena merasa pelan langsung tancap gas saja apalagi didukung oleh alasan lainnya.
Baca juga: 7 Hal Yang Terjadi Ketika Mengendarai Mobil Diatas 200 km/jam