Bukan hanya kucing liar, kucing kampung pun banyak yang suka berkelahi dengan kucing lainnya. Kalau mereka berkelahi biasanya sangat berisik sehingga orang akan banyak yang tahu.
Melihat kenyataan tersebut, tentu sebagian dari kita bertanya-tanya, apa penyebab kucing suka berkelahi dengan kucing lainnya?. Dan inilah perkiraan jawaban kucing suka berkelahi dengan kucing lain.
6 Alasan Kucing Suka Berkelahi Dengan Kucing Lain
1. Kucing cenderung memiliki hormon yang tidak stabil
Kucing yang tidak disterilisasi cenderung memiliki hormon yang tidak stabil. Sehingga cenderung agresif dan mudah kesal dan akibatnya, suka menyerang kucing lain untuk pelampiasan. Sedangkan kucing betina yang tidak disterilisasi cenderung suka memancing kucing jantan yang dampaknya, akan banyak memiliki anak kucing.
Jika kucing di sterilisasi seperti dikutip dari Kompas.com akan memberi dampak berikut ini.
- Lebih akrab dan sayang sama kucing lain sehingga resiko perkelahian dengan emosi sangat kecil.
- Kalaupun ada perkelahian sifatnya adalah bermain bukan untuk saling menyakiti.
- Suka dekat dan memeluk kucing lain, seperti ada ikatan emosional antar keduanya.
- Mereka bisa saling melindungi bahkan berbagi makanan secara suka rela.
2. Tidak ada pelampiasan untuk insting dalam berburu
Kucing pada dasarnya memiliki insting berburu yang cukup kuat. Karena tidak ada pelampiasan untuk itu, biasanya kucing akan melampiaskan dengan menyerang yang lain. Jadi naluri kucing melakukan ini, karena pada dasarnya muncul keinginan untuk berburu. Sehingga jika tidak ada pelampiasan positif seperti diajak bermain oleh pemilik, cenderung akan menyerang kucing yang lain.
3. Perebutan wilayah teritorial
Kucing jantan, cenderung suka kencing pada titik tertentu begitu saja tanpa mengubur. Itu sama saja dengan menandai wilayah teritorial miliknya. Jika sampai ada kucing jantan lain, maka akan diserang karena dianggap mengancam wilayah teritorial dari kucing terkait.
4. Merasa terancam
Keberadaan kucing lain jika dianggap sebagai ancaman, maka kucing akan menunjukkan sikap agresif. Ketika keduanya menunjukkan sikap yang sama, maka dampak akhirnya adalah perkelahian. Untuk kucing penakut pun, tetap bisa menunjukkan sikap agresif meskipun akhirnya dihajar habis-habisan atau lari terbirit-birit.
5. Rebutan betina
Pada jaman sekolah dulu, kejadian rebutan wanita juga dialami manusia. Wanita satu jadi rebutan dua pria yang akhirnya memancing reaksi untuk saling baku tumbuk. Begitu juga yang dialami kucing, ketika "naksir" satu betina, maka dua kucing akan bersaing dengan cara saling menyerang. Kucing yang pemberani dan menjadi pihak pemenang, biasanya akan menguasai betina karena kucing yang kalah tidak memiliki keberanian untuk menampakkan diri terang-terangan.
Baca juga: Alasan Kucing Mengubur Kotorannya, Berak Dan Kencing
6. Kurang edukasi dari pemilik
Ketika kucing merasa terancam, akan menunjukkan sikap agresif dan fokus pada kucing lainnya. Ketika berkelahi, kebanyakan pemilik justru merekam atau menjadi penonton. Padahal tindakan tepat adalah memisahkan dan menjadikan keduanya damai dan akrab. Salah satu caranya adalah dengan memberi makan yang disekat dengan pembatas transparan. Membiasakan hal itu terus menerus hingga kedua kucing sama-sama mengabaikan keberadaan satu sama lain.